Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Tegur KPU Padang karena Pelipatan Surat Suara Asal-asalan

Kompas.com - 06/03/2019, 18:19 WIB
Rahmadhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Padang memberi teguran kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang karena menemukan pekerja yang melipat surat suara secara asal-asalan.

Selain itu, Bawaslu juga menemukan surat suara yang berada tidak di lokasi daerah pemilihannya.

"Kami lihat ada pekerja yang asal-asalan dalam pelipatan suarat suara ini. Untuk itu, kami minta KPU Padang bisa selektif lagi dalam mengawasi pekerja," kata Komisioner Bawaslu Padang, Bahrul Anwar, ketika dihubungi, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Menengok Proses Pelipatan Surat Suara oleh Pekerja Perusahaan Percetakan..

Bawaslu memberikan beberapa rekomendasi kepada KPU terkait kasus ini. Selain rekomendasi, Bawaslu juga langsung melakukan rapat bersama dengan KPU untuk memperbaiki cara kerja dalam pelipatan surat suara.

"Kami tidak ingin pekerja asal-asalan melakukan pelipatan. Ada yang robek atau ada bercak dalam surat suara tentu ini mengganggu. Kami sebagai pengawas sudah sampaikan itu," tegas dia.

Selain itu, Bawaslu juga menemukan di tempat melipat surat suara di gudang Kurao, Nanggalo, ada dua kemasan surat suara dari Dapil Pauh-Kuranji. Padahal, seharusnya, lokasi melipat di Dapil Nanggalo, Padang Utara, dan Padang Barat.

Sementara, Komisioner KPU Padang Riki Eka Putra yang dikonfirmasi mengatakan, teguran dari Bawaslu merupakan masukan positif. Pihaknya terus melakukan pengawasan ketat dalam hal pelipatan surat suara ini.

Baca juga: Cegah Kecurangan, Pelipatan Surat Suara Diawasi Polisi dan Bawaslu

"Sebelum memulai pelipatan kami sudah menyampaikan SOP pelipatan surat suara kepada pekerja. Kalau ada yang kurang teliti, tentu akan kami tegur dan awasi secara ketat," kata dia.

Soal ada surat suara yang tersasar di Kurao Pagang, Nanggalo, Riki mengatakan, pihaknya sudah mengembalikan ke Dapil Pauh-Kuranji.

"Sudah kami kembalikan, dan sekarang tidak ada lagi yang nyasar. Semuanya sudah pada tempatnya," ujar Riki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com