Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Hindu Ikuti Tawur Agung Kesanga di Pelataran Candi Prambanan

Kompas.com - 06/03/2019, 12:57 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Umat Hindu dari berbagai daerah Rabu (6/3/2019) mengikuti upacara Tawur Agung Kesanga di pelataran Candi Prambanan.

Upacara ini merupakan rangkaian dari Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941.

"Hari Suci Nyepi merupakan upaya untuk melakukan proses internaliasi, proses penghayatan bahwa pada hakikatnya semua memerlukan jeda sejenak, melakukan mawas diri, introspeksi. Mengenal diri sendiri hingga lalu kemudian mampu mengenal Sang Pencipta," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya di acara Tawur Agung Kesanga di pelataran Candi Prambanan, Rabu (6/3/2019).

Lukman Hakim menyampaikan rasa bangga dan mengucapkan terima kasih karena Umat Hindu, melalui refleksi yang mendalam, sangat peka dengan situasi serta kondisi bangsa yang sedang menghadapi banyak ujian di tahun politik ini.

Kepekaan ini digaungkan secara masif dalam Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941 dengan mengangkat tema sentral "Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019".

"Tema ini bukan sekedar jargon tetapi sangat penting dan strategis untuk membuat pemilu kita, pemilu yang damai," ujarnya.

Di dalam perspektif visi Kementerian Agama yang dituangkan dalam salah satu misinya yaitu memperkokoh kebersamaan umat beragama, lanjutnya, tema sentral itu juga mengandung pesan agar seluruh masyarakat Indonesia tidak lelah memelihara kerukunan umat beragama.

"Hanya dengan terpeliharanya hidup yang rukun dan harmoni, kita bisa menghasilkan pemilu yang damai. Ini penting saya sampaikan, karena di tahun politik suasana berbangsa dan bernegara sedang menghangat," ungkapnya.

Baca juga: Tawur Agung Kesanga, Umat Hindu di Kediri Arak Ogoh-ogoh

Menteri Agama menambahkan, jangan sampai pemilu yang seharusnya menggembirakan menjadi kontestasi yang justru membuat bangsa ini intoleran dan terpecah-pecah.

"Sebagai bangsa yang besar dengan kultur keanekaragaman yang telah hidup berabad-abad lamanya sudah sepatutnya kita semua menginternalisasikan semboyan emas Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan kita," katanya.

Lukman Hakim berharap, tema sentral Hari Suci Nyepi tahun ini harus menjadi panduan yang tidak saja bersifat filosofis tetapi juga konkret untuk mewujudkan kerukunan, keharmonisan, dan kedamaian.

"Mari kita jadikan hari suci Nyepi sebagai sumber inspirasi untuk menata perbuatan perkataan dan pikiran menjadi Trikaya Parisudha, tiga perbuatan yang suci dan bersih," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen Purn Wisnu Bawa Tanaya mengatakan, tujuan utama Tawur Agung Kesanga ini adalah membangun harmoni dengan unsur-unsur alam yaitu air, udara, tanah, api, dan angkasa.

"Dalam kondisi disharmoni, kelima unsur tersebut dapat menimbulkan bencana bagi semua makhluk. Oleh karenanya, unsur tersebut diharmoniskan demi tercapainya kebahagian alam semesta dan semua makhluk," tuturnya

Dijelaskannya, puncak Nyepi adalah pelaksanaan Catur Brata penyepian yakni amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan.

"Amati Geni kita tidak menggunakan api, sehingga mata fisik ini kita istirahatkan, tetapi mata hati terbuka luas mampu melihat kondisi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Amati Lelanguan kita tidak berpesta-pora agar hati nurani dapat merasakan kondisi yang ada disekitar," ucapnya

Amati Karya, tidak bekerja atau puasa, sehingga mampu menciptakan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Amati Lelungan, tidak berpergian dan diam di tempat untuk instropeksi diri agar kehidupan ke depan lebih baik.

"Saya ingin mengajak semuanya, terutama generasi millenial sekarang agar kita semua memiliki cita-cita, namun cita-cita perorangan, organisasi tidak lepas dari cita-cita berbangsa dan negara. Cita-cita negara Republik Indonesia adalah merdeka, bersatu adil dan makmur. Tujuan kita bernegara adalah melindungi tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa kemudian memajukan kesejahteraan dan menjaga ketertiban," jelasnya. 

Kompas TV Presiden #JokoWidodo hari ini (5/3) menerima pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia #PHDI di Istana Merdeka Jakarta. Pertemuan digelar untuk membahas rangkaian perayaan Hari Raya #Nyepi yang jatuh pada 7 Maret 2019 mendatang.<br /> Presiden juga meminta agar bangsa Indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuan, jelang pelaksanaan pesta demokrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com