Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padamkan Kebakaran Hutan di Perbatasan, Warga dan TNI Gunakan Alat Semprot Rumput

Kompas.com - 05/03/2019, 20:02 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SAMARINDA, KOMPAS.com - Lahan hutan seluas tiga hektare di Perbatasan RI di Kilo 5, Kecamatan Semanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), terbakar.

Khawatir kebakaran akan meluas, warga Desa Kanduangan, Semanggaris, berusaha memadamkan api dibantu Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 613/Raja Alam.

Api kebakaran hutan dan lahan tersebut diduga berasal dari masyarakat yang ingin membuka lahan dengan cara membakar hutan di area tersebut. Dikarenakan cuaca yang kemarau dan tidak ada hujan, api merambat hingga sampai di perbatasan.

Dengan alat-alat yang terbatas, warga bersama TNI berusaha memadamkan api menggunakan alat semprot rumput, selama berhari-hari.

Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Berpotensi Terjadi di Indonesia

Wadansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 613/Rja Kapten Inf Fadliansyah mengungkapkan, kebakaran hutan di wilayah perbatasan bukan kali pertama. Namun, pemadaman kebakaran kali ini terbilang sulit, lantaran kondisi cuaca yang kemarau.

"Cuaca sedang kemarau, alat-alat yang digunakan terbatas. TNI dan warga hanya menggunakan alat semprot rumput sederhana," kata Fadliansyah, Selasa (5/3/2019).

Pembukaan lahan dengan cara dibakar, kata dia, memang kerap terjadi. Sebab, ilalang akan cepat hangus dalam jumlah yang luas. Namun, akibatnya bisa fatal jika tidak dijaga dengan baik.

"Beruntung kebakaran hutan dan lahan tersebut tidak ada korban jiwa, dan Satgas Pamtas sudah berkoordinasi dengan Satgas Manggala Agni setempat untuk menangani masalah pembakaran lahan ini agar tidak terulang kembali," ujar dia.

Baca juga: BNPB Prediksi Maret dan Juni Bakal Terjadi Kebakaran Hutan di Riau

Pihaknya berharap, tidak ada lagi warga yang membakar hutan sembarangan untuk membuka lahan. Apalagi, di musim kemarau.

Tentunya kondisi ini akan lebih cepat memicu api menjadi lebih besar dan sulit untuk dikendalikan.

"Masalah kebakaran hutan menjadi masalah bersama, beruntung masih bisa segera dipadamkan. Jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com