Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak-anak SLB Bikin Album Lagu, Promo via Medsos hingga Dikirim ke Presiden

Kompas.com - 05/03/2019, 18:46 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kelvin mengaku akan serius belajar bermusik karena ia bercita-cita ingin menjadi penyanyi.

"Saya ingin jadi penyanyi," ucapnya.

Promo album

Salah seorang guru pendamping ekstra musik, Maungguh menceritakan upaya melatih anak berkebutuhan khusus sebagai upaya menggali potensi yang mereka miliki.

Saat ini, belasan siswa dari enam sekolah luar biasa di Kabupaten Gunungkidul sudah dilatih musik. Berbagai karya musik sudah diunggah di akun YouTube dan Instagram, salah satunya album Di Sini Kita Pergi.

"Isinya adalah kumpulan murid-murid dari 6 SLB di Gunungkidul yang mempunyai bakat bermusik dan membuat beberapa lagu untuk dijadikan satu buah album," katanya.

"Album tersebut berisi 7 lagu. Setelah membuat album, kami ikut lomba. Walaupun tidak menang tetapi kami berhasil menembus 15 besar dalam rangka hari disabilitas," ucapnya.

Diakuinya ada beberapa kesulitan dalam melatih anak berkebutuhan khusus bernyanyi dan memainkan alat musik. Ia mengambil contoh rasa cinta dalam deskripsi siswa tunanetra.

"Saya suruh mereka bercerita bagaimana cara mereka jatuh cinta, kalau orang normal kan bisa melihat fisik oh cewek itu cantik. Sedangkan tunanetra berdasarkan suara dan feeling-nya itulah yang saya akan ambil," ujarnya.

Pihak sekolah terus memperkenalkan lagu-lagu karya anak didiknya, terutama melalui media sosial dengan mengunggah cover lagu dari musisi yang sudah terkenal.

"Kami mengirimkan video cover 'Penak Konco' (kolaborasi Guyon Waton dan Om Wawes). Lalu diposting di Instagram mereka. Ternyata mereka merespons dan mau ke sini," katanya. 

Baca juga: Cerita Penyandang Disabilitas yang Temanin Ganjar Seharian Penuh

Bahkan pihak sekolah mengirimkan album ke Presiden RI, Kementerian Pendidikan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Namun hingga saat ini belum ada respons.

"Untuk itu kami menggandeng pihak lain seperti band yang diundang kali ini. Saya harap dapat membantu penjualan album kami. Hasil dari penjualan itu ya buat kami latihan dan membuat lagu kembali. Kami mencoba untuk mandiri melalui penjualan album," katanya. 

Vokalis Guyon Waton Faisal Bagus mengaku terharu karena melihat semangat siswa SLB walaupun dalam keadaan terbatas tetapi tetap semangat untuk tetap bermain musik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com