Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Malam, Sudah 11 Kantong Jenazah Dievakuasi di Tambang Emas Sulut, Sebagian Tak Utuh

Kompas.com - 05/03/2019, 18:20 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Upaya pencarian dan evakuasi korban penambang yang tewas akibat tertimbun longsoran tambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, terus dilakukan Tim SAR gabungan, Selasa (5/3/2019).

Hingga Selasa pukul 17.08 Wita, sudah ada 11 kantong jenazah berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan.

"Korban tewas hari ini yang dievakuasi sudah 11. Terakhir pada pukul 17.08 Wita, ada satu kantong jenazah diangkat dari dalam lubang tambang," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto, melalui pesan singkat, saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Baca juga: Pagi Ini, Tim SAR Temukan 3 Jenazah Korban Longsor Tambang Emas di Sulut

"Dari 11 kantong jenazah yang dievakuasi, ada sebagian kantong jasad sudah tidak utuh lagi," tambah Feri.

Saat ini, lanjut dia, tim terus melakukan pencarian dan evakuasi. "Namun, kita sangat berhati-hati dalam melakukan evakuasi. Dikarenakan sempitnya medan, sampai saat ini bebatuan masih pada berjatuhan," ujar dia.

Menurut dia, evakuasi sempat dihentikan karena bebatuan berguguran. Dengan penemuan jenazah ini, menambah daftar korban yang dievakuasi.

Evakuasi pertama jumlah korban 27 orang. Di antaranya, selamat 18 orang, meninggal dunia 9 orang.

Baca juga: 5 Fakta Longsor Tambang Emas di Sulut, Diduga Tak Miliki Izin hingga Puluhan Penambang Terjebak Longsor

 

Sedangkan evakuasi kedua, satu kantong mayat utuh, dan satu hanya potongan kaki. Terkahir ini, dievakuasi 11 kantong mayat dan sebagian sudah tidak utuh lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan penambang emas tanpa izin (Peti) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulut, tertimbun longsor, pada Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com