Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL Jalan Tampomas Sumedang Ricuh, Pol PP dan Pedagang Kena Pukul

Kompas.com - 05/03/2019, 18:06 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Penertiban pedagang kaki lima di Jalan Tampomas, depan Pasar Sumedang Kota, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berujung ricuh, Selasa (5/3/2019) siang.

Sebanyak 260 anggota Satpol PP Sumedang sempat terpancing oleh umpatan dan teriakan kasar para pedagang kaki lima (PKL) Jalan Tampomas saat mereka membongkar lapak milik pedagang.

Aksi saling dorong antarpedagang dan anggota Satpol PP Sumedang pun tak terhindarkan.

Dalam insiden ini, seorang pedagang sempat terkena pukulan. Begitu pun salah seorang anggota Satpol PP Sumedang menjadi korban.

Kepala Seksi PPNS pada Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Sumedang Dadi Kusnadi mempersilakan pedagang yang diduga terkena pukul petugas itu menempuh jalur hukum.

"Jika memang ada gugatan warga yang terkena pukul silakan saja. Silakan menempuh sesuai prosedur hukum. Yang pasti kami sudah menjalankan tugas sesuai SOP," ujarnya kepada Kompas.com di lokasi.

Baca juga: PKL Pasar Sumedang: 5 Hari Jualan Hanya Dapat Rp 8.000

Dadi membenarkan bahwa salah seorang anggotanya juga terkena pukul pedagang saat penertiban itu.

"Untuk anggota kena pukul 1 orang atas nama Fajar, anggota Tibum Tranmas Satpol PP Sumedang. Tak hanya hari ini, kemarin (Senin) juga ada anggota kami atas nama Agung, yang kena pukul pedagang," ungkapnya.

Terkait hal ini, kata Dadi, pihaknya akan melapor kepada pimpinan untuk proses seperti apa yang akan ditempuh

"Adanya dua anggota kami yang kena pukul ini, hari ini akan kami laporkan kepada pimpinan (bupati Sumedang). Apa nantinya akan menempuh proses hukum atau seperti apa, kami menunggu instruksi pimpinan," ucapnya.

Dadi menuturkan, penertiban hari ini dilakukan menindaklanjuti pembongkaran yang dilakukan pada Kamis (28/2/2019) pekan lalu.

"Penertiban ini merupakan yang kesekian kalinya. Sejak Senin, kami melangkah ke standar operasi tindak pidana ringan dengan mulai melakukan penyitaan barang bukti. Sebab melalui cara persuasif, para pedagang tetap membandel, terus berjualan di lokasi yang dilarang pemerintah," tuturnya.

Dadi menyebutkan, pihaknya akan melakukan monitoring setiap hari hingga para PKL tidak lagi berjualan di Jalan Tampomas.

"Hari ini masih ada yang berjualan tapi tidak begitu banyak, ini jadi motivasi bagi kami. Meskipun sudah makin sedikit yang berjualan tapi kami terus upayakan penertiban sampai PKL benar-benar patuh aturan, untuk tidak lagi berjualan di lokasi ini," sebutnya.

Dadi menambahkan, upaya penertiban dengan menempuh jalur standar operasi ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pedagang.

"Standar operasi dengan mulai melakukan penyitaan barang dan lapak ini kami lakukan agar ada efek jera. Mudah-mudahan dengan penyitaan ini, pedagang bisa berjualan di tempat yang sudah ditentukan pemerintah. Bukan di tempat yang dilarang," harapnya.

Baca juga: Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang Banjir, Pegawai Pulang Tenteng Sepatu

Sementara itu, Ketua Himpunan Warga Pasar (Hiwapa) Sumedang Asep Rohmat mengatakan, pihaknya telah melakukan visum dan tengah melaporkan anggotanya yang terkena pukulan petugas saat penertiban itu ke Polres Sumedang.

"Tadi sudah visum, sekarang lagi di Polres (Sumedang) mau lapor," katanya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com