Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Hanyut Dihantam Banjir Bah, Akses Kelurahan dan Desa Ini Putus

Kompas.com - 05/03/2019, 17:36 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sebuah jembatan yang menghubungkan Kelurahan Darma dan Desa Duampanua di lingkungan Batu-batu, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, hanyut dihantam banjir bah, Senin (4/3/2019). Akibatnya, akses kelurahan dan desa terputus.

Terputusnya jembatan ini memutus akses jalan dan perekonomian bagi warga. Salah satu warga, Amir mengaku, kini kesulitan mengangkut hasil kebun miliknya.

Sebelum jembatan putus, warga yang berkebun di Desa Duampanua selalu melintasi jembatan ini untuk membawa hasil bumi. Namun, mereka sekarang harus memutar jauh sekitar lima kilometer.

Baca juga: Cerita Siswa SMP di Kendal Nekat Seberangi Sungai demi Sekolah karena Jembatan Putus

Warga berharap, pemerintah desa atau kabupaten segera membenahi jembatan tersebut untuk memulihkan aktivitas warga.

"Tidak bisa dilewati Pak, harus lewat sungai dan memutar jauh, sebab airnya di sini dalam," tutur dia, Selasa (5/3/2019).

Kepala Seksi Logistik BPBD Polman, Bugiman mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas PU dan pemerintah provinsi, karena ini merupakan wewenang balai provinsi.

"Banjir ini sampai meluap air sungai mulai dari kemarin dan di hulu hujan terus, sehingga banjir," kata dia.

Untuk sementara, ia menghimbau kepada warga yang berada di sekitar bantaran sungai agar waspada dan tetap berhati-hati, jika suatu waktu kembali terjadi banjir susulan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Polman Edi Wibowo mengatakan, setelah meninjau, pihaknya akan melakukan koordinasi baik dengan kabupaten maupun provinsi. Karena, kewenangan sungai ini adalah kewenangan dari pemerintah provinsi.

"Memang akhir-akhir ini curah hujan cukup terlalu tinggi, sehingga banyak hal-hal yang tidak harapkan terjadi," kata dia.

Edi menjanjikan secepatanya akan melakukan upaya perbaikan tebing sungai lebih dulu, baru kemudian jembatannya. Perbaikan tebing sepanjang 200 meter lebih ini akan dibuatkan sekitar 800 bronjong dengan kisaran anggaran Rp 700 juta. 

Baca juga: Jembatan Putus, Akses Transportasi Jalan Pantai Utara Flores Lumpuh

Pembangunan bronjong ini di luar daripada jembatannya, karena kebutuhan yang lebih mendesak adalah tebing sungainya, karena banyak pemukiman dan ada sekolah di sekitar lokasi.

Sebuah sekolah dan sejumlah pemukiman warga yang berada di bantaran sungai terancam ambruk lantaran terus tergerus banjir.

"Paling kami akan bronjong hanya sebelah saja, karena sisi di sebelahnya kan sudah ada," sambung dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com