Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kapal Ikan Vietnam Ditenggelamkan di Laut Terdepan Indonesia

Kompas.com - 04/03/2019, 08:10 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi


NATUNA, KOMPAS.com - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai memusnahkan 2 buah barang bukti berupa kapal ikan asing (KIA) Vietnam pelaku illegal fishing di Perairan Pulau Tiga Natuna, Kepulauan Riau dengan cara ditenggelamkan, Minggu (3/3/2019) sore.

Satu KIA Vietnam lagi dimusnahkan dengan cara dibakar pada posisi 03 40 22 LU - 108 6 31 BT di Sabang Mawang, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna, Kepri.

Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setyawan mengatakan, pemusnahan ini dilakukan karena kapal ikan asing tersebut sudah mendapatkan surat keputusan (SK) dari Pengadilan Negeri (PN) Ranai untuk dimusnahkan.

"Penenggelaman ini sengaja dipercepat untuk mekanisme memperlancar proses hukum dan untuk mengurangi resiko bagi warga negara asing (WNA) yang menjadi tersangka," kata Kolonel Harry melalui pesan singkatnya, Senin (4/3/2019).

Baca juga: 6 Fakta Perburuan 4 Kapal Pencuri Ikan di Natuna, Kapal Milik Vietnam hingga Susi Minta Vietnam Minta Maaf

Menurutnya, tindakan memusnahkan KIA dengan cara dibakar ini boleh dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

"Dua buah KIA yakni KIA Vietnam KG 94810 TS, merupakan tangkapan KRI Wiratno-379 yang ditenggelamkan pada posisi 03 35 970 U - 108 06 693 T, dan KIA Vietnam BV 92439 TS, merupakan tangkapan KRI Silas Papare-386 ditenggelamkan pada posisi 03 36 033 U - 108 06 682 T," terangnya.

"Dan satunya lagi dimusnahkan dengan cara dibakar pada posisi 03 40 22 LU - 108 6 31 BT di Sabang Mawang," katanya menambahkan.

Pemusnahan ini menindaklanjuti perintah Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, untuk memusnahkan barang bukti KIA yang beroperasi secara ilegal di perairan yurisdiksi nasional.

Tindakan ini dilakukan karena para pelaku sudah melanggar kedaulatan negara Republik Indonesia.

Penenggelaman ini juga dilakukan sebagai upaya pemerintah memberikan efek jera terhadap aksi pencurian ikan di Perairan Natuna.

Proses pemusnahan KIA Vietnam dengan cara ditenggelamkan diharapkan agar kondisi kapal tetap terjaga dan dapat berfungsi sebagai rumpon di lokasi penenggelaman kapal.

"Kapal-kapal ini kami tenggelamkan secara perlahan agar tidak mencemari laut yang ada di Perairan Natuna. Harapan kami dengan ditenggelamkannya kapal ini nantinya akan tumbuh terumbu karang sebagai tempat berkumpulnya ikan serta biota laut lainnya," paparnya.

Lebih jauh Harry mengatakan, dirinya mengajak masyarakat untuk ikut serta memerangi praktek illegal fishing. Salah satunya dengan cara ikut serta mengawasi pergerakan pelaku pencurian ikan oleh KIA di Perairan Indonesia.

"Kalau laut kita aman, tentunya nelayan lokal yang paling merasakan manfaatnya karena terjaganya sumber daya alam yang ada di laut kita," ujarnya.

Kompas TV TNI Angkatan Laut menangkap 4 kapal pencuri ikan berbendera Vietnam di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Kapal sempat berusaha kabur saat akan disergap oleh KRI Bung Tomo-357. Awalnya TNI Angkatan Laut sedang melakukan patroli di Laut Natuna dan melihat 4 kapal ikan asing yang sedang beroperasi. Saat mengejar, kapal TNI AL sempat dihalangi oleh kapal lainnya. Namun kapal Vietnam akhirnya menyerah. KRI Bung Tomo juga sempat melepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan kapal Vietnam. Personel TNI AL lantas menggiring 4 kapal itu ke Tanjung Pinang. Kapal Vietnam yang ditangkap TNI AL tengah diperiksa di Batam. Keterangan mendalam terhadap awak kapal juga dilakukan. Penyelidikan ini juga melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga Polair. Pencurian oleh kapal Vietnam ini bukan dilakukan pertama kalinya. Penangkapan kapal pencuri ikan ini sebelumnya disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti. Susi meminta Pemerintah Vietnam memberikan penjelasan sekaligus meminta maaf. Nota protes dilakukan lewat Kementerian Luar Negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com