Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Jalan Buruk, Warga Sakit di Sindangresmi Pandeglang Biasa Ditandu ke Puskesmas

Kompas.com - 03/03/2019, 22:28 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Video Abah Tolib (67) saat ditandu ke Puskesmas Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, viral di media sosial.

Tetapi, ternyata itu bukan kasus pertama orang sakit ditandu di Sindangresmi.

Bidan Neli yang bertugas di Puskesmas Sindangresmi mengatakan, banyak pasien yang ditandu ke puskesmas lantaran akses jalan yang buruk.

"Di sini sudah biasa, pasien biasanya ditandu dari kediamannya hingga ke jalan yang bisa dijangkau ambulans atau bahkan langsung ke puskesmas," kata Neli kepada Kompas.com, di Puskesmas Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Minggu (3/3/2019).

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Abah Tolib Ditandu ke Puskesmas di Pandeglang

Pasien yang ditandu, kata dia, sebagian berasal dari pemukiman yang jauh dari jalan besar, seperti Kampung Lebak Jeruk, Pasir Lancar, Lebak Gedong, dan Koang.

Untuk menjangkau puskesmas dari kampung tersebut, kata Neli, harus melalui medan yang berat.

Mulai dari jalan berbatu berukuran besar, jalan berlubang, jalan tanah merah, hingga jalan kecil di areal perkebunan sawit. Kondisi jalan akan makin parah jika musim hujan.

"Kendaraan biasa dan ambulans tidak bisa masuk, harus yang off-road, karena medannya ekstrim. Makanya pasien terpaksa ditandu hingga ke tempat ambulans menunggu di jalan besar," kata dia.

Menurut Neli, di Puskesmas Sindangresmi terdapat dua ambulans yang siaga 24 jam. Pasien yang menggunakannya tidak dikenakan biaya sepeser pun.

Sementara itu, bidan lain di Puskesmas Sindangresmi, Mega menambahkan, bukan hanya pasien yang terkendala akses jalan buruk untuk ke puskesmas, petugas kesehatan juga mengalami hal yang sama.

Kata dia, dalam beberapa kasus darurat, seperti pasien melahirkan, petugas kesehatan harus mendatangi sang pasien langsung di kediamannya.

"Kalau datang ke sana kami harus sedia sepatu bot, pakai sandal atau sepatu biasa tidak bisa, karena lewat jalan berlumpur," kata dia.

Perlu satu jam bagi petugas kesehatan untuk menjangkau pasien di desa tersebut dengan ojek. Kata Mega, jika bukan penduduk setempat, sangat jarang ada yang bisa lewat jalan tersebut dengan kendaraan.

"Biasanya kami dijemput langsung oleh warga di sana, karena mereka yang tahu jalan dan memang sudah terbiasa," katanya lagi.

Baca juga: Pulihkan Wisata Pasca-tsunami Banten, Pantai di Pandeglang Dibersihkan

Kondisi seperti ini, menurutnya, sudah berlangsung bertahun-tahun dan hingga saat ini belum juga ada perubahan.

Diketahui, video Abah Tolib (67) saat ditandu ke Puskesmas Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, viral setelah diunggah dalam Twitter pribadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, Sabtu (2/3/2019).

Abah Tolib kini sudah dirujuk ke Puskesmas Munjul, Pandeglang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut lantaran di Puskesmas Sindangresmi tidak ada fasilitas untuk rawat inap.

Kompas TV Kebakaran terjadi di Hotel Mutiara Carita, Pandeglang, Banten, Senin (28/1) malam. Api diduga berasal dari pembakaran sampah dan puing bekas terjangan tsunami pada akhir Desember lalu. Hembusan angin yang kencang membuat api dengan cepat membesar dan menghanguskan satu bangunan cottage di hotel tersebut Tiga unit mobil pemadam kebakarani diturunkan untuk memadamkan api. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com