Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Diduga Terkena Peluru Nyasar, Kapolda Sumsel Sesalkan Minimnya Koordinasi

Kompas.com - 03/03/2019, 15:32 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyesalkan tindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang melakukan razia narkoba di kawasan eks lokalisasi Jalan Teratai Putih, Palembang tanpa melakukan koordinasi.

Menurut jenderal bintang dua ini, BNN semestinya telah memperhitungkan resiko yang diambil sebelum melakukan razia di eks lokalisasi yang diduga dijadikan tempat kampung narkoba.

"Saya sebenarnya mengharapkan kalau kegiatan yang bersama begitu diinformasikan ke Polda. Saya sudah konfirmasi dengan Kepala BNN, apa masalahnya kalau di-back up Polda Sumsel dengan kekuatan penuh," kata Kapolda Sumsel saat berada di Polresta Palembang, Sabtu (2/3/2019).

Zulkarnain pun tak menampik jika eks lokalisasi tersebut diduga sebagai kampung narkoba. Namun, menurutnya, pihak BNN semestinya mengambil tindakan pencegahan dan koordinasi sebelum razia itu dilakukan.

Baca juga: 5 Fakta Dugaan Peluru Nyasar Saat Razia BNN, Terdengar Letusan Berulang Kali hingga Kesaksian Korban Salah Tembak

 "Memang itu kan kampung narkoba, mestinya dengan kekuatan penuh, tapi itu hanya beberapa orang Pol PP dan BNN, jadi kami menyayangkan. Niat BNN bagus dan berapi-api tetapi  resiko juga harus dihitung, mungkin ada konsep yang lain, kan BNN ada konsep pencegahan  sekedar penindakan pencehana mereka kan intens sekali untuk pencegahan, misalnya kampung bersinar tanpa narkoba," ujarnya.

Mengenai dugaan peluru nyasar yang mengenai salah seorang pemuda bernama Muhammad Akbar Tanjung (17) saat razia itu berlangsung, Zulkarnain mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami juga belum bisa menyimpulkan apakah peluru yang menembus anak itu dari peluru BNN atau bukan, karena kan namanya kampung narkoba mereka juga pasti punya senpi rakitan, kampung seperti itu tidak mungkin mulus-mulus saja.  Nanti harus kami periksa, kalibernya apa, sekarang  masih dilakukan penyelidikan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhammad Akbar Tanjung (17) mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri saat adanya razia gabungan di eks lokalisasi Jalan Teratai Putih, Kecamatan Sukarami Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2019).

Akibatnya, Akbar kini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Myria Palembang setelah mengalami luka tembak tersebut.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga yang terluka saat razia tersebut berlangsung pada Kamis (28/2/2019) malam kemarin.

Menurutnya, mereka saat ini sedang menelusuri apakah Akbar terkena luka tembak dari petugas atau bukan.

"Iya memang benar ada yang terluka, sekarang lagi mau cek ke rumah sakit, akan dipastikan itu kesalahan dari siapa," kata Jhon, saat dihubungi melalui telepon.

Kompas TV Dana desa pada prinsipinya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di desa dan pembangunan infrastruktur di desa. Sejak 2015, anggaran dana desa meningkat. Namun, disaat yang bersamaan tren kasus korupsi dana desa meningkat pula. Artinya, dana desa masih menyisakan celah korupsi. Lalu, bagaimana cara menutup celah korupsi tersebut?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com