Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kristoforus, dari Gagal Panen Padi Beralih Panen Naga Ratusan Jutaan Rupiah Per Tahun

Kompas.com - 03/03/2019, 11:22 WIB
Markus Makur,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

“Saya bisa kreasi sendiri untuk menghasilkan uang di tengah situasi gagal panen. Saya juga mencoba hal baru untuk dibudiayakan,” ujar dia.

Hasil nyata dari budidaya buah naga, anaknya sudah meraih gejar sarjana keperawatan dan bekerja di Rumah Indonesia di Ryat, Arab Saudi. Kini, di lahannya itu penuh dengan pohon naga sebanyak 1.505 pohon atau Tonggak.

Untuk Pulau Flores, lanjut Kristoforus, ia mengklaim dirinya membudidaya buah naga terbesar sekaligus yang pertama di Desa Maukeli, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.

Kristoforus menambahkan, bagi petani di Nusa Tenggara Timur pada umumnya dan khususnya di Pulau Flores, membudidaya buah naga adalah hal baru dan sangat berat memulainya.

Baca juga: Panen Berlimpah, Banyuwangi Buat Program Sedekah Buah Naga

Hal ini karena mereka sudah terbiasa mengolah lahan persawahan dengan menanam padi dan lain sebagainya seperti jagung dan kacang-kacangan.

Namun, ia mengambil keputusan berani dan memulai menanam pohon buah naga, yang pada akhirnya menghasilkan jutaan rupiah.

“Saya berterima kasih kepada saudara saya Bruder Girinus Sanda, SVD, yang memberikan motivasi dan menginspirasi saya untuk mulai menekuni pembudidayaan buah naga, karena hasilnya sudah saya rasakan,” ucap dia.

Menginspirasi petani lain di Nagekeo

Ketekunan dan kerja keras untuk membudidaya dan merawat buah Naga untuk menghasilkan uang menginspirasi petani lain di Desa Maukeli, dan di seluruh Kabupaten Nagekeo.

Sekarang ini, lahan-lahan di samping rumah milik warga di Kecamatan Mauponggo, ditanami buah naga karena mudah menghasilkan uang.

Yohanes Lado, staf Kepemudaan di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo, yang mendampingi Kompas.com menemui Kristoforus mengakui, ketekunan dan kerja keras yang bersangkutan dalam membudidayakan buah naga.

Hal itu juga disebut menginspirasi petani lain di Kecamatan Mauponggo maupun di Kabupaten Nagekeo.

“Saya selalu membeli buah naga di Om Forus, sapaan bagi Kristoforus oleh warga setempat. Saya juga membagikan informasi kepada sesama pegawai di Mbay tentang buah naga dari Desa Maukeli, yang berada di Pantai Selatan dari Kabupaten Nagekeo,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com