PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 43 hotspot atau titik panas di Provinsi Riau, Minggu (3/3/2019).
Jumlah hotspot pagi ini jauh meningkat dari pagi Sabtu kemarin, yakni 23 titik.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Otto Sukisno mengatakan, hotspot paling banyak terdeteksi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Hotspot di Riau pagi ini terdeteksi 43 titik. Paling banyak di Kepulauan Meranti 27 titik. Kemudian di Pelalawan 13 titik, Bengkalis 2 titik dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 1 titik," kata Otto saat hubungi Kompas.com melalui seluler, Minggu.
Baca juga: BNPB Prediksi Maret dan Juni Bakal Terjadi Kebakaran Hutan di Riau
Dari 43 hotspot yang terdeteksi, kata dia, terdapat 31 titik dengan confidence (tingkat kepercayaan) diatas 70 persen atau titik api di tiga kabupaten.
"Confidence diatas 70 persen di Kabupaten Kepulauan Meranti 22 titik, Pelalawan 8 titik dan Bengkalis 1 titik," sebut Otto.
Sementara itu, hotspot yang terpantau di Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di mana saat ini karhutla terdapat wilayah Kecamatan Rangsang.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon mengaku bahwa saat ini petugas gabungan sedang melakukan pendinginan di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca juga: 5 Fakta Kebakaran Hutan di Riau, Hujan Buatan Kurangi Titik Api hingga Aksi Para Prajurit Kostrad
"Ya, Alhamdulillah visibiitynya normal. Kemarin sempat terbakar, Sekarang tinggal pendinginan," ucap La Ode, Minggu.
Dia menyebutkan, upaya pemadaman dan pendinginan dilakukan oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Manggala Agni, BPBD, perusahaan dan masyarakat peduli api (MPA).
"Dari jajaran Polres Meranti kita kerahkan 6 regu. Masing-masing regu 11 orang. Jadi kondisi sekarang sedang pendinginan," tutup La Ode.