Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Riau Diterkam Harimau Saat Mencari Kayu di Hutan

Kompas.com - 03/03/2019, 09:29 WIB
Citra Indriani,
Krisiandi

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang warga di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, nyaris tewas akibat diterkam harimau sumatera. Korban selamat, namun mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.

Pria yang diterkam harimau sumatera diketahui bernama Mardian. Korban diterkam saat mencari kayu di hutan Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Inhil, Riau, Sabtu (2/3/2019).

"Korban saat ini dirawat di RSUD Puri Husada Husada Tembilahan, Inhu, karena terluka parah," kata Kapolres Inhil AKP Christian Rony Putra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (3/3/2019).

Dia menjelaskan, korban awalnya sedang mengolah kayu di hutan Sungai Rawa bersama dua orang temannya bernama Bujang dan Nahar.

Sekitar pukul 13.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara Mardian terpekik meminta tolong. Bujang dan Nahar yang berjalan lebih dulu langsung menoleh ke belakang. Keduanya menyaksikan harimau sumatera sedang menerkam korban.

"Saksi Bujang berusaha menyelamatkan korban dengan tangan kosong, sedangkan saksi Nahar mencari bantuan ke luar hutan. Tak lama setelah itu Nahar bertemu dengan saksi Edi dan kembali ke lokasi kejadian," kata Christian.

Saat itu, korban masih bergulat dengan harimau.  Namun korban masih kuat untuk melawan.

Baca juga: Pembunuh Harimau Sumatera Divonis 3 Tahun Penjara, Ini Kata BBKSDA Riau

"Berdasarkan keterangan saksi, korban berusaha melawan dengan cara menendang harimau. Tak lama setelah itu harimau langsung melepaskan cengkeramannya dari tubuh korban," sebut Christian.

Korban mengalami luka gigitan punggung dan kepala. Mardian langsung dibawa rekannya menyelamatkan diri dengan menggunakan pompong atau perahu mesin menuju perkampungan warga terdekat yakni Desa Pungkat, sekitar lima jam dari lokasi kejadian. 

"Saksi yang membawa korban meminta bantuan ke warga untuk membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit," jelas Christian.

Kompas TV Seekor harimau Sumatera yang tersisa di Kebun Binatang Taman Rimba, Jambi, tengah sakit radang sendi di kaki bagian kiri sehingga mengalami bengkak dan susah berjalan. Sudah 2 pekan hal ini terjadi. Radang sendi ini diduga disebabkan kondisi kandang yang sempit dan membuat harimau ini sulit bergerak bebas. Tim dokter juga akan memastikan penyebab pasti bengkaknya kaki hewan ini dengan melakukan pemeriksaan intensif. Tim dokter kini rutin melakukan pemeriksaan terhadap kaki harimau untuk bisa memastikan kondisi harimau bisa beraktivitas secara normal. Sebelumnya Kebun Binatang Taman Rimba, Jambi harus menerima kenyataan 2 ekor harimau Sumatera koleksinya juga mati karena sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com