Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Magelang Gandeng Seniman Awasi Pemilu 2019

Kompas.com - 03/03/2019, 08:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melibatkan seniman atau para pekerja seni rupa dalam upaya menyukseskan Pemilu 2019.

Bawaslu mengumpulkan para seniman Magelang untuk membuat karya seni rupa terkait Pemilu.

Divisi Penyelesaian Sengketa Komisioner Bawaslu Kabupaten Magelang Sumarni Aini Chabibah menyebutkan, sebanyak 60 seniman yang ikut bagian dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Atria Magelang ini.

Mereka berasal dari berbagai komunitas antara lain Seniman Borobudur Indonesia (KSBI), kartunis, komunitas mural, hingga guru-guru seni rupa SMA/SMK se-Kabupaten Magelang.

Baca juga: Jokowi: Saya Mau Kasih Sepeda, tapi Nggak Boleh Sama KPU dan Bawaslu...

Menurut Aini, seniman adalah salah satu unsur masyarakat yang bisa ikut andil dalam menyukseskan Pemilu bersih dan berintegritas.

"Seniman bisa berperan menyukseskan Pemilu melalui karya atau desain mereka sendiri," ujar Aini ditemui disela-sela kagiatan, Sabtu (2/3/2019).

Setiap seniman memilih salah satu dari 4 tema yang telah ditentukan oleh Bawaslu, yakni "anti politik uang", "anti hoax", "anti politisasi SARA" dan "ayo awasi Pemilu".

Pengawasan Pemilu, lanjut AIni, pada dasarnya bukan hanya tanggungjawab Bawaslu, melainkan seluruh elemen masyarakat. Mereka diharapkan ikut menyosialisasikan dan berkontribusi menyukseskan Pemilu 2019.

"Tugas mengawasi pemilu tidak hanya Bawaslu saja, namun juga berbagai elemen masyarakat bisa ikut mengawasi pesta demokrasi ini termasuk pegiat seni rupa," ujarnya.

Aini berujar, Kabupaten Magelang yang notabene dekat dengan Candi Borobudur, memiliki segudang seniman yang memiliki karya-karya luar biasa. Mereka terbukti mampu membuat karya lukis atau gambar yang berkonten ajakan Pemilu bersih dan berintegritas.

"Hasil karya mereka akan menjadi hak Bawaslu untuk kemudian kami pamerkan di festival-festival, car free day, juga tentu diunggah di media sosial agar dilihat khalayak lebih luas lagi," imbuh dia.

Sebelumnya, Bawaslu juga menggandeng relawan, pramuka, seniman musik hingga difabel untuk sama-sama ikut mengawasi pemilu. Ke depan, pihaknya juga akan mengajak para pegiat film di Kabupaten Magelang.

Sementara itu, salah satu perupa, Priyo Puji Santoso mengatakan, dirinya menyambut baik Bawaslu Kabupaten Magelang, yang mau menggandeng para pegiat seni rupa untuk ikut berkontribusi mengawasi Pemilu.

Baca juga: Bawaslu Palopo Copot Poster-poster Kampanye Jokowi di Pohon

Ia menilai selama ini sosialisasi banyak dilakukan dengan cara biasa dan kurang unsur kreativitas.

"Biasanya sosialisasi hanya berbentuk ceramah kemudian simulasi. Dengan menggandeng para pegiat seni rupa, maka ajakan kepada masyarakat untuk ikut mengawasi pemilu bisa lebih variatif dan tidak membosankan," katanya.

Para perupa melalui karya-karya seninya, bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat. Karya yang dibuat bisa menyampaikan pesan edukasi, hiburan dan juga kritik sosial.

Kompas TV Inilah keramaian pada 24 Februari lalu. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Menteri Pariwisata, Arief Yahya dan para pemain film Dilan 1991 secara simbolis melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Dilan Corner di area GOR Saparua. Rencana pembuatan Taman Dilan atau Dilan Corner di kawasan GOR Saparua, Kota Bandung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ditanggapi beragam oleh masyarakat. Ada yang setuju dan tidak setuju dengan keputusan Gubernur Jawa Barat yang biasa disapa Kang Emil ini.salah satunya pernyataan dari seorang seniman Kota Bandung, Iman Soleh. Menurutnya pembuatan Taman Dilan atau Dilan Corner di Kota Bandung merupakan hal yang biasa asalkan taman itu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat serta memiliki fungsi edukasi. Pernyataan berbeda datang dari Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Katolik Parahyangan, Asep Warlan yang mengatakan keputusan Ridwan Kamil membuat Taman Dilan atau Dilan Corner di GOR Saparua, Kota Bandung merupakan hal yang berlebihan. Ia menilai masih banyak tokoh lain yang lebih layak dibuatkan monumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com