Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan di Balik Cerita Mahasiswi UIN yang Meninggal setelah Sidang Skripsi lalu Digantikan Ayah Saat Wisuda

Kompas.com - 02/03/2019, 21:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bukhari, ayah kandung Rina Muharrami, datang ke acara wisuda untuk mengambil ijazah sarjana milik buah hatinya yang meninggal dunia usai mengikuti sidang skripsi.

Bukhori hanya bisa menahan air mata agar tidak menetes saat melihat rekan-rekan putrinya datang bersama kedua orangtua mereka di gedung Auditorium Ali Hasyimi, UIN Ar’Raniry Banda Aceh, Rabu (27/2/2018).

Seperti diketahui, mahasiswi Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, meninggal dunia karena penyakit tifus.

Berikut ini fakta lengkapnya:

 

1. Didera tifus, Rina selesaikan skripsinya

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Setelah sidang skripsi, kondisi kesehatan Rina menurun drastis. Pihak Rumah Sakit Meraxa di Banda Aceh menyatakan Rina Muharam meninggal dunia pada 5 Februari 2019.

Sebelumnya, pada saat proses penelitian dan pembuatan skripsi, putri sulung pasangan Nurbayaini (50) dan Bukhori (65) tersebut terserang gejala tifus.

Namun, Rina tetap terlihat sangat semangat untuk menyelesaikan skripsinya meski dalam keadaan sakit.

“Mungkin dia ingin membuktikan keberhasilannya kepada kami orangtua yang telah susah payah membimbingnya sejak kecil. Walaupun dalam keadaan sakit dia tetap mengerjakan skripsi, kalau tidak sanggup dia bawa motor ke kampus. Dia ajak adiknya untuk antar,” ungkap Bukhori.

Baca juga: Mahasiswi yang Meninggal dan Wisuda Digantikan Sang Ayah Sakit Saat Sidang

 

2. Rina sempat izin tak akan datang sidang skripsi

Ilustrasi bukuMaskaRad Ilustrasi buku

Satu hari sebelum jadwal sidang, yaitu pada Kamis (24/1/2019), Rina sempat meminta izin kepada dosen pembimbingnya melalui pesan WhatsApp untuk tidak mengikuti sidang karena sakit.

“Rina minta maaf tidak dapat ikut sidang besok karena sakit, lalu saya balas kepada Rina mohon diusahakan kalau besok sehat agar dapat mengikuti sidang skripsi ke kampus. Yang penting datang saja dulu, nanti saya kondisikan dan beri tahu ke temanmu bahwa kamu sakit,” kata Dr. Sri Suyanta, M.Ag, dosen pembimbing Rina Muharrami saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/3/2019).

Sri Suyanta mengaku baru mengetahui bahwa mahasiswi bimbingan skripsinya itu menderita tifus sehari menjelang sidang skripsi yang telah ditentukan fakultas, yaitu pada 24 Januari.

Baca juga: Keluarga Buruh Batu yang Jadi Korban Penculikan Lapor ke Polda Sumsel

 

3. Rina datang ke sidang skripsi lebih awal

Calon mahasiswa harus rajin melakukan riset untuk menentukan jurusan dan kampus yang tepat untuk studinya.Jacob Ammentorp Lund Calon mahasiswa harus rajin melakukan riset untuk menentukan jurusan dan kampus yang tepat untuk studinya.

Setelah pihak rumah sakit memberitahu dirinya tidak harus rawat inap, maka Rina memutuskan untuk datang ke sidang keesokan harinya. Rina pun memberi tahu ke dosen pembimbingnya bahwa dirinya tak harus menjalani rawat inap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com