Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Terdampak Banjir, Sawah Warga Bengkulu Masih Tertimbun Lumpur

Kompas.com - 02/03/2019, 09:09 WIB
Firmansyah,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejumlah sawah dan permukiman warga di Kabupaten Lebong, Bengkulu masih tertimbun lumpur sejak terdampak longsor pada 6 Februari 2019.

Terdapat lima hektare sawah milik warga Desa Tabeak Kauk, Kecamatan Lebong Sakti yang masih tertimbun pada Sabtu (1/3/2019).

"Sawah warga rusak total karena tertimbun material," ujar Kades Tabeak Kauk, Lahmudin.

Sawah warga masih tertimbun lumpur dan belum ada penanganan, baik pemulihan termasuk bantuan benih padi.

"Belum ada bantuan. Sekitar lima hektare (sawah) masih tertimbun," ujarnya.

Baca juga: Pergerakan Tanah di Cibugel Sumedang Rusak 5 Hektare Sawah dan Ancam 250 KK

Sementara itu, Riswandi (50) selaku petani penggarap mengatakan, padi yang ditanamnya itu baru berumur kurang lebih dua bulan namun musnah diterjang lumpur.

Padahal dalam setahun, padi itu menjadi andalan keluarga. Sebab, tiap tahun dapat menghasilkan 50 karung padi.

"Tahun ini sudah tidak bisa lagi digarap lagi," kata Riswan.

Di sisi lain, ia juga tak bisa berbuat banyak karena kondisi serupa juga dialami petani lainnya.

Sementara ia harus menanggung utang karena modal menanam padi berasal dari pinjaman.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong, Fakhrurrozi menyampaikan, usai ke lokasi pihaknya akan menggelar rapat guna mencari solusi agar sawah yang tertimbun tersebut kembali pulih. 

Baca juga: 61 Rumah dan 150 Hektare Sawah dan Tambak di Karawang Terendam Banjir

"Surat sudah kami sampaikan ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Kami masih tunggu petunjuk dari pejabat Sekda kapan rapat lanjutannya," sebut Rozi.

Bencana longsor dan banjir pada 6 Februari 2019 membuat sebanyak 18 hektare sawah terendam, belum lama ini.

Akibatnya, sekitar lima hektare sawah warga saat ini rusak total karena tertimbun lumpur.

Sebagian padi yang tertimpa material dibersihkan dengan cara gotong royong.

Namun, kondisi tanaman umumnya kurang baik, seperti daun atau batang yang tumbuh kerdil dengan bulir yang diprediksi tidak terisi penuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com