"Penelitian ini untuk kelanjutan evakuasi. Apakah Jumat (1/3/2019) besok ada kesepakatan menggunakan alat berat saat evakuasi. Yang pasti, ketika sudah tidak ada korban hidup yang terperangkap di dalam, ada kemungkinan evakuasi menggunakan alat berat," katanya saat dihubungi Kompas.com via telepon.
Menurut dia, langkah itu untuk mempercepat evakuasi korban yang sudah meninggal di dalam.
"Tetapi itu masih akan dibahas bersama. Keputusannya mungkin sampai malam ini oleh tim," sebut Haris.
Baca Juga: Puluhan Penambang Emas Tertimbun Longsor di Bolaang Mongondow, 1 Orang Tewas, Belasan Hilang
Sebanyak 11 korban penambang yang tertimbun longsoran tambang di Desa Bakan, saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu.
"Betul, ada 11 korban dibawa ke RSUD Kotamobagu. Itu yang luka-luka, seperti luka ringan dan berat. Ada juga yang dibawa ke puskesmas," kata Haris Dilapanga, saat dihubungi Kompas.com via telepon, Rabu (27/2/2019).
Haris Dilapanga mengungkapkan, dalam evakuasi ini, tim gabungan menemui sejumlah kendala.
"Apalagi lokasi tambang sedikit jauh, perjalanan sulit ditempuh. Namun, di sana sudah banyak tim, baik BPBD Bolmong, Basarnas, TNI/Polri, dan masyarakat," sebut Haris.
"Kita juga mulai mempersiapkan tenda untuk dibawa ke sana," tambahnya.
Ditanya apakah benar tambang tersebut tidak memiliki izin, Haris enggak berkomentar banyak.
"Kalau soal izin saya tidak bisa memberikan penjelasan. Karena saya kurang tahu dan itu bukan kewenangan kami," katanya.
Baca Juga: 11 Korban Longsor Tambang Emas di Bolaang Mongondow Dirawat di RSUD Kotamobagu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.