KOMPAS.com - Hingga Kamis (28/2/2019), 27 korban telah ditemukan. Sebanyak 19 orang selamat dan 8 orang meninggal dunia disebabkan longsior yang terjadi di tambang emas, Sulawesi Utara.
Sementara itu, puluhan korban diduga masih tertimbun longsor yang terjadi di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian para korban hingga saat ini.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Upaya evakuasi korban penambang emas terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan di area penambangan rakyat di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Hingga Kamis (28/2/2019) sore, sudah 27 korban yang dievakuasi. Dari jumlah itu, yang selamat ada 19 orang, meninggal dunia 8 orang.
Informasi ini disampaikan oleh Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto.
"Korban terakhir dievakuasi pukul 14.30 Wita, dalam keadaan meninggal dunia atas nama Tedi Mokodompit (38). Total semua korban 27, selamat 19 orang, meninggal dunia 8 orang," ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis sore.
Baca Juga: Delapan Korban Meninggal dalam Insiden Longsor Tambang Emas di Sulut
Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, tim penyelamat yang terdiri dari berbagai unsur terus melakukan upaya evakuasi tanpa henti hingga malam hari.
"Walaupun malam kami tetap berupaya melakukan evakuasi. Cuaca juga cukup mendukung," kata Bupati.
Yasti menjamin pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dalam mengevakuasi korban.
Longsornya lubang tambang rakyat di Bakan teleh menimbun puluhan petambang. Belum ada data valid mengenai jumlah korban yang sebenarnya, karena lokasi itu dikelola oleh masyarakat tanpa izin.
Baca Juga: Kamis Pagi, Korban Meninggal akibat Longsornya Tambang Emas Sulut Jadi 6 Orang
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Haris Dilapanga mengatakan, tim saat ini mencoba meneliti kondisi lapangan.