Hanya saja, Abah Ajo tak ada di tempat. Istrinya, Latifah, mengaku belum bertemu abah.
"Abah belum pulang. Saya juga lagi cari Abah," kata Latifah, ditemui di sekolah tempat ia berjualan es.
Latifah menyebut, Abah Ajo tak tahu apa-apa perihal video tersebut. Apalagi, pendengaran lelaki 70 tahun itu sudah tak begitu jelas.
"Abah saat itu mau shalat, pendengarannya rada terganggu, dia enggak tahu juga ngomong apa," kata dia.
Latifah mengungkapkan, ia dan suaminya tak mau terlibat dalam masalah itu. Ia menyebut, suminya cukup terkejut ketika dua kali dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
"Kasihan abah sudah tua," kata dia.
Kepala Desa Wancimekar, Alih Miharja mengakui, dua di antara tiga tersangka, yakni IP dan ES adalah warganya.
Alih mengaku, kaget kedua warganya menjadi tersangka kasus tersebut. Ia pun baru tahu mengenai video tersebut setelah ramai pemberitaan.
Alih mengatakan, ES sehari-hari bekerja sebagai penjual es campur, sementara suami ES penjaga perlintasan rel kereta api. Sedangkan IP hanyalah ibu rumah tangga.
Baca juga: Video Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan Pakai Bahasa Sunda, Polisi Hadirkan Saksi Ahli
"Di luar itu saya enggak tahu, yang saya tahu itu (penjual es campur dan ibu rumah tangga). Relawan itu saya enggak tahu," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.