Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Deklarasi Relawan, Dedi Mulyadi Kisahkan saat Dirinya Dibela Ma'ruf Amin

Kompas.com - 28/02/2019, 16:23 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Ribuan relawan kiai dan santri se-Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menggelar deklarasi mendukung pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin di Lapangan Grand Pangandaran, Kamis (28/2/2019).

Deklarasi dibacakan oleh Ketua relawan kiai dan santri (Kisan) yang juga Ketua PCNU Pangandaran KH Fauzan Aziz Muzlim.

Saat menghadiri deklarasi, calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dalam sambutannya, Dedi mengisahkan kesan mendalam terhadap sosok Ma'ruf Amin. Dedi mengaku terharu di saat orang lain mencibir dan menjauhi dirinya, Maruf Amin justru sebaliknya, yakni menerimanya.

Baca juga: Pendukung Prabowo-Sandi Dilarang Halangi Kampanye Jokowi-Maruf Amin

Dedi ingat betul ketika ia dijauhi orang lain saat masih menjabat sebagai bupati Purwakarta. Penyebabnya, kebijakan Dedi yang dianggap aneh dan berbeda dari kepala daerah lain.

Contohnya, pembangunan patung bernuansa Hindu di Purwakarta. Sedangkan Dedi sendiri seorang muslim.

"Saat saya dijauhi, ada kiai besar datang ke Purwakarta," jelasnya.

Kiai besar yang Dedi maksud adalah Ketua Umum MUI Maruf Amin. Menurut dia, kedatangan Ma'ruf bukan untuk ikut-ikutan mencibirnya, namun sebaliknya.

"Pak Ma'ruf Amin datang memberi dukungan. Dia bilang bahwa saya ini aset bangsa, karena saya ajarkan kitab kuning di SD," kata Dedi.

Rakyat jelata

Dalam kesempatan itu, Dedi juga meminta masyarakat Pangandaran untuk memenangkan pasangan Jokowi-Maruf di Pilpres April mendatang.

Baca juga: Maruf Amin: Kalau Warga Jabar Tak Pilih Orang Jabar, Inna lillahi...

Mantan Bupati Purwakarta ini menjelaskan alasan masyarakat harus memilih Jokowi-Maruf.

"Ini baru pertama terjadi, presiden dari kalangan rakyat jelata," kata Dedi.

Menurut dia, sosok Jokowi sangat sederhana. Hal inilah yang jadi dipertimbangkan agar masyarakat memilih Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com