Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inisiatif Pola Jaring Pelajar SMP di Sumedang Mampu Atasi Sampah Biang Banjir

Kompas.com - 27/02/2019, 07:20 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemandangan menarik terlihat di saluran irigasi Burujul, Lingkungan Islamic Center, Jalan Kutamaya, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019) pagi pukul 09.00 WIB.

Di lokasi ini, belasan siswa SMP Internasional Green School Sumedang memandu tim Unit Reaksi Cepat (URC) Penanggulangan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Sumedang untuk memasang jaring penahan sampah yang kerap menumpuk di jembatan saluran irigasi tersebut.

Pemasangan jaring tersebut dimaksudkan untuk menahan sampah agar tidak menumpuk dan menimbulkan saluran air tersendat hingga menyebabkan air meluap dan badan jalan kabupaten terendam banjir.

Baca juga: Unik, Ini Inovasi Biola Rotan Listrik Ciptaan ITB

Salah seorang siswa Arya Haikal (11) mengatakan, pemasangan jaring itu sebagai upaya untuk mengatasi masalah sampah yang kerap menjadi biang banjir Jalan Kutamaya.

"Kami sedih karena melihat jalan ini selalu banjir saat hujan. Katanya banjir disebabkan air dari saluran irigasi di sini tersumbat tumpukkan sampah. Makanya kami inisiatif membuat pola dengan cara memasang jaring yang jaraknya sekitar 100 meter dari jembatan," ujarnya kepada Kompas.com di lokasi.

Tujuannya, kata Arya, agar sampah tersebut dapat tertahan di jaring yang telah terpasang. Sehingga saat hujan atau ketika debit air sungai tinggi, sampah tidak menumpuk di bawah jembatan.

"Iya tujuannya itu, jadi kalau di pasang jaring nanti tiap sejam sekali, sampah yang ada di selokan ini bisa ditarik ke atas," tuturnya.

Baca juga: Si Enis, Helm Tenaga Surya Ciptaan Guru yang Gemas Lihat Ulah Siswanya

Di tempat yang sama, Direktur Internasional Green School Sumedang Sony Abunawas Anhar menuturkan, pemasangan jaring yang dilakukan ini merupakan gagasan para siswanya.

"Gagasannya datang dari anak-anak langsung. Mereka sharing ke kami, dan dalam hal ini, kami (sekolah) hanya memasilitasinya," ucapnya.

Untuk merealisasikan ide ini, kata Sony, pihaknya menggandeng DLHK Sumedang.

"Setelah ide ini muncul kami koordinasi dengan dinas. Dan dari pihak dinas merespons positif, lalu menurukan tim URC untuk membantu para siswa memasang jaringnya. Jadi para siswa yang memola dan mengarahkan pemasangannya, tim URC kemudian memasang jaringnya," ungkapnya.

Baca juga: Drone Ciptaan Mahasiswa Indonesia Bantu Tugas Petani

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan pada DLHK Sumedang Ayuh Hidayat menyambut positif ide gagasan pelajar Internasional Green School ini.

"Ya kami menyambut positif ide ini. Semoga dapat menjadi solusi untuk penanganan masalah banjir yang sering terjadi di sini," ucapnya di lokasi.

Ayuh menambahkan, tumpukkan sampah di lokasi ini sudah sering terjadi.

"Kami sudah sering mengangkutnya. Tapi sampah terus berdatangan. Diangkut, numpuk lagi numpuk lagi," keluhnya.

Baca juga: Atasi Sampah, Kota Bandung Terapkan Teknologi “Peuyeumisasi”

Kasi Perintahan Kelurahan Kota Kulon Momon mengatakan, sebelumnya warga sekitar kerap saling lempar kesalahan terkait banyaknya sampah yang menumpuk di lokasi tersebut.

"Iya jadi saling lempar kesalahan. Warga lingkungan Islamic bilang yang buang sampah warga di hulu (Kelurahan Pasanggrahan). Warga lingkungan Islamic pun kerap disalahkan. Jadi saling tuding. Mudah-mudahan dengan pola seperti ini bisa mengatasi tumpukkan sampah yang jadi biang banjir di sini," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com