Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,5 Jam Demo Menunggu Risma, Paguyuban Pedagang IT Surabaya Kecewa

Kompas.com - 27/02/2019, 07:09 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan Paguyuban Pedagang IT dan UMKM Hi Tech Mall Surabaya di depan Kantor Pemerintah Kota Surabaya, Jl. Walikota Mustajab, Selasa (26/2/2019), untuk kali ketiga, belum membuahkan hasil.

Selama kurang lebih 2,5 jam menunggu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ratusan pedagang IT tersebut tidak ditemui.

Hingga pukul 13.00 WIB, tak ada satu pun jajaran Pemkot Surabaya yang menemui pendemo. Mereka ingin rencana pengosongan stand pedagang pada 1 Maret 2019 mendatang dibatalkan.

Setelah tak menemui hasil, Ketua Paguyuban Pedagang IT dan UMKM Hi Tech Mall Surabaya, Rudi Abdullah, akhirnya meminta ratusan pedagang untuk meninggalkan Pemkot Surabaya.

Baca juga: Pedagang Hi Tech Mall Surabaya Janjikan 3.000 Suara untuk Puti Soekarno jika...

Rudi mengatakan, pihaknya tetap menolak apabila 1 Maret 2019 pedagang yang berjualan dikosongkan. 

"Padahal, kalau kita melihat aturan, tidak harus 1 maret dikosongkan," kata Rudi.

Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Manajemen Sasana Boga dan Pemkot Surabaya terkait rencana pengosongan tersebut.

"Sehingga nanti kita koordinasi lagi setelah ini dengan manajemen, yang seharusnya tidak ada pengosongan 1 maret. Tapi 1 April dikembalikan dalam keadaan kosong," jelasnya.

Baca juga: Pedagang IT ke Risma: Pantaskah Kita Diusir Begitu Saja?

Menurut dia, apabila pada 1 April nanti diminta dikembalikan dalam keadaan kosong, ia akan menaati aturan Pemkot Surabaya. Namun, pihaknya juga meminta pemkot agar memperhatikan nasib ribuan pedagang yang berjualan di Hi Tech Mall.

"Tolong perhatikan juga nasib dari ribuan orang yang ada di sana. Sehingga aturan tetap jalan, ekonomi kami tetap jalan," ujar Rudi.

Dia menyebut, apabila pengosongan dilakukan 1 April, para pedagang akan mendukung. Para pedagang, menurut Rudi, justru menginginkan Hi Tech Mall dikelola pemkot.

"Yang diprotes karena pengosongan dimajukan (1 Maret). Kita kan ndak tahu, maksudnya apa tanggal 1 Maret dikosongkan, ini maksudnya apa gitu loh. Kontrak akhir PT Manajemen Sasana Boga dengan pemkot itu tanggal 31 Maret," ucapnya.

Baca juga: Risma: Pedagang, Jangan Kalah Sama yang Mart-mart Itu

Karena itu, Rudi meminta pedagang IT yang tergabung dalam paguyuban untuk tetap tenang. Ia meyakini 1 Maret 2019 tidak akan dilakukan pengosongan. 

"Yang ketakutan 1 Maret akan ada pengosongan, saya sampaikan tadi Insya Allah tidak ada pengosongan 1 Maret," kata dia.

"Kami berupaya untuk mendapatkan kepastian dari manajemen dan diawasi oleh DPRD dan dari Pemkot Surabaya," ujar Rudi menambahkan.

Setelah meyakini 1 Maret 2019 tidak ada pengosongan di Hi Tech Mall Surabaya, para pendemo kemudian membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB. 

Baca juga: 5 Fakta SMA Gratis di Kota Surabaya, Penjelasan Risma hingga Kritikan dari DPRD

Sementara itu, rencana Pemkot Surabaya menggelar jumpa pers terkait persoalan pengosongan Hi Tech Mall Surabaya urung terlaksana.

Untuk diketahui, Pemkot Surabaya berencana untuk merevitalisasi Hi-Tech Mall yang berada di Jalan Kusuma Bangsa pada Maret 2019 mendatang.

Pemkot Surabaya berencana akan menjadikan Hi-Tech Mall sebagai pusat kesenian dan budaya di Kota Pahlawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com