Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Perburuan 4 Kapal Pencuri Ikan di Natuna, Kapal Milik Vietnam hingga Susi Minta Vietnam Minta Maaf

Kompas.com - 26/02/2019, 14:44 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia mengecam aksi kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) Kiem Ngu 2142124 dan 214263 yang mencoba menghalangi laju KRI TOM-357 saat menangkap empat kapal pencuri ikan berbendera Vietnam.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pemerintah Vietnam meminta maaf atas insiden yang terjadi di Natuna, pekan lalu tersebt.

Sementara itu, dalam operasi penangkapan, Minggu (24/2/2019), KRI TOM-357 berhasil menangkap empat kapal Vietnam yang sedang melakukan ilegal fishing di laut Indonesia.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. KRI TOM-357 tangkap 4 kapal pencuri ikan asal Vietnam

Foto Dokumentasi petugas patroli (KP) Hiu 012, .Kapal KHF 1980 GT. 64,19, GT 63,74 sedang ditarik ke Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh dengan menggunakan (KP) Hiu 012 dibawah kendali Pangkalan PSDKP Lampulo, Senin (04/02/2019).KOMPAS.COM/RAJA UMAR Foto Dokumentasi petugas patroli (KP) Hiu 012, .Kapal KHF 1980 GT. 64,19, GT 63,74 sedang ditarik ke Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh dengan menggunakan (KP) Hiu 012 dibawah kendali Pangkalan PSDKP Lampulo, Senin (04/02/2019).

Kapal patroli milik TNI Angkatan Laut (AL), KRI TOM-357 menangkap empat kapal penangkap ikan berbendera Vietnam, Minggu (24/2/2019) pukul 07.40 WIB.

“Keempat kapal itu diduga menangkap menggunakan trawl  (pukat) di Landas Kontinen Laut Natuna, Indonesia,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Komandan Satgas 115, Susi Pudjiastuti, dalam konferensi persnya, di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/2/2019).

Susi menuturkan, keempat kapal tersebut yakni BV 525 TS dengan muatan 1 palka ikan, BV 9487 TS bermuatan 2 palka ikan, BV 4923 TS dengan muatan 1 palka ikan, dan BV 525 dengan muatan kosong.

Namun, saat KRI TOM-357 sedang menggiring empat kapal tersebut, terdapat kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) bernama Kiem Ngu 2142124 dan 214263 menerobos masuk ke wilayah ZEE Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Kecam Kapal Pemerintah Vietnam Halangi Penangkapan 4 Kapal yang Curi Ikan di Natuna

2. Menteri Susi minta Vietnam minta maaf 

Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Komandan Satgas 115, Susi Pudjiastuti menyampaikan penangkapan kapal ikan berbendera Vietnam yang ditangkap di perairan Natuna, Indonesia, di Bandung, Senin (25/2/2019).KOMPAS.com/RENI SUSANTI Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Komandan Satgas 115, Susi Pudjiastuti menyampaikan penangkapan kapal ikan berbendera Vietnam yang ditangkap di perairan Natuna, Indonesia, di Bandung, Senin (25/2/2019).

Menurut Susi, saat kapal patroli TNI AL, KRI TOM-357 menggiring empat kapal ikan berbendera Vietnam yang diduga mencuri ikan di perairan Natuna, kapal VFRS Kiem Ngu 2142124 dan 214263 menghalangi laju KRI TOM-357.

Hal itu sangat membahayakan para awak kapal KRI TOM-357 sekaligus upaya VFRS menghalangi TNI AL menjalankan tugasnya yang diamanatkan UU.

“Kami meminta pemerintah Vietnam, melalui koridor diplomatik resmi, memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi,” ujar Susi.

Baca Juga: Dua Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap Saat Curi Ikan di ZEE Indonesia

3. VFRS adalah lembaga resmi milik Vietnam

Patroli laut yang digelar jajaran Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI kembali menangkap sebuah kapal ikan Vietnam berbendera Malaysia CM 98981 TS, yang sedang mencuri ikan di perairan pulau terdepan Indonesia.DOK BAKAMLA Patroli laut yang digelar jajaran Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI kembali menangkap sebuah kapal ikan Vietnam berbendera Malaysia CM 98981 TS, yang sedang mencuri ikan di perairan pulau terdepan Indonesia.

Susi mengatakan, berdasarkan penelusuran timnya, VFRS merupakan lembaga pemerintahan yang bergerak di bawah Kementerian Pertanian dan Pengembangan Daerah Tertinggal Vietnam.

VFRS juga merupakan satuan tugas non-militer yang bertanggung jawab untuk melakukan patroli, monitoring dan surveillance, serta menindaklanjuti pelanggaran hukum serta inspeksi pegiatan perikanan di wilayah perairan Vietnam.

“Berkoordinasi dengan tentara Vietnam, Vietnamese Coast Guard, dan Vietnam Border Defense Force, VFRS tercatat memiliki paling tidak 100 kapal pada tahun 2013,” ucap kata Menteri Susi.

Untuk itu, Menteri Susi akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan melayangkan protes kepada pemerintah Vietnam.

“Kami akan protes lewat Kemenlu. Bu Retno akan lakukan protes secara resmi (ke Vietnam). Kami juga akan surati lembaga internasional,” ucap Susi.

Lembaga internasional yang dimaksud, terutama badan yang mengurusi seafood, sertifikasi, dan lainnya. Karena ternyata, seafood Vietnam masuk IUUF.

Baca Juga: Menteri Susi Minta Pemerintah Vietnam Minta Maaf

4. Penjelasan TNI AL terkait penangkapan empat kapal Vietnam

KRI Bung Tomo di Perairan Pangkalan BunSabrina Asril KRI Bung Tomo di Perairan Pangkalan Bun

Kadispen Koarmada I Letkol Agung Nugroho mengatakan, penangkapan ini dilakukan karena KIA asal Vietnam ini diduga melaksanakan kegiatan di dalam Landas Kontinen Indonesia tanpa dilengkapi dokumen.

"Dari hasil pemeriksaan diketahui nama Kapal BT 99506 TS dengan Tonage 99 GT berbendera Vietnam, dengan Nahkoda Hanghuu dan jumlah ABK 3," kata Agung melalui pesan singkatnya, Senin (18/2/2019).

Agung menjelaskan penangkapan berawal saat KRI Bung Tomo-357 melaksanakan patroli sektor di wilayah Perairan Indonesia dan kemudian mendapatkan kontak kapal yang dicurigai melakukan kegiatan pelanggaran di dalam wilayah Landas Kontinen Indonesia pada posisi 05° 51’ 40” U - 105° 49’ 50” T, tepatnya di Perairan Laut Natuna Utara.

Setelah itu, KRI Bung Tomo-357 melakukan prosedur engejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) dilanjutkan dengan peran pemeriksaan dan penggeledahan terhadap muatan, personil dan dokumen kapal tersebut.

"Ternyata kapal tersebut merupakan KIA asal Vietnam yang melakukan penangkapan ikan tanpa mengantongi izin di wilayah perairan Indonesia," jelas Agung.

Baca Juga: [KLARIFIKASI] Salam Dua Jari Susi Pudjiastuti di Acara Pandu Laut

5. Bukan kali pertama VFRS menganggu kapal patroli Indonesia

Kapal patroli milik TNI Angkatan Laut (AL), KRI TOM-357 menangkap 4 kapal perikanan berbendera Vietnam, Minggu (24/2/2019) pukul 07.40 WIB. Dok KKP Kapal patroli milik TNI Angkatan Laut (AL), KRI TOM-357 menangkap 4 kapal perikanan berbendera Vietnam, Minggu (24/2/2019) pukul 07.40 WIB.

Menurut Menteri Susi, aksi manuver VFRS bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, kapal patroli Indonesia juga mendapat gangguan dari kapal pengawas milik Vietnam tersebut.

“Dan ini bukan kali pertama dilakukan VFRS saat aparat penegak hukum Indonesia menangkap kapal Vietnam yang melakukan illegal fishing di Indonesia,” kata dia.

Sebelumnya, pada 19 Februari 2019, kapal VFRS bernama KN-241 melakukan hal yang sama saat kapal pengawas perikanan Indonesia, KP HIU Macan 01 milik PSDKP KKP menangkap empat kapal Vietnam di Natuna Utara.

“Dulu, Vietnam lakukan illegal fishing tanpa ada pengawalan, sekarang ada pengawalan,” ungkap dia.

Baca Juga: TNI AL Kembali Tangkap Kapal Vietnam yang Curi Ikan di Laut Natuna

6. KRI Bung Tomo sempat beri tembakan peringatan

Parade kapal perang TNI AL dalam Sail Tomini, di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/9/2015).Indra Akuntono/KOMPAS.com Parade kapal perang TNI AL dalam Sail Tomini, di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/9/2015).

Komandan Guspurla Armada I, Laksma TNI Irvansyah menceritakan kronologi penangkapan empat kapal Vietnam.

“Modusnya mutar-mutar, sedangkan ukuran kapal kami lebih besar, jadi lebih sulit mutar. Mirip kayak sepeda lawan truk, kami mutarnya agak lama,” ungkap dia.

Begitupun saat kapal Vietnam bermanuver di depan haluan untuk menghalangi dan mencegah kapal ikan Vietnam memasuki perairan Indonesia.

“Kami berikan tembakan peringatan dengan peluru senjata ringan. Namun, tidak mereka acuhkan. Kami gemas juga, karena masih bermanuver. Lalu kami berikan tembakan peringatan dengan peluru agak besar,” ungkap dia.

Dalam penangkapan terseut, tidak ada yang terluka. Sebagian ABK dari kapal Vietnam dipindahkan ke KRI TOM-357.

“Kemungkinan Jumat baru sampai di Tanjung Pinang untuk proses lebih lanjut,” ujar Irvansyah.

Baca Juga: Setelah Manuver Panjang, TNI AL Tangkap 4 Kapal Ikan Berbendera Vietnam di Natuna

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com