Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER] Video "Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan" | Prabowo Menolak Disebut Kaya Raya

Kompas.com - 26/02/2019, 05:30 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Berikut berita populer Kompas.com yang layak Anda ketahui pada Selasa (26/2/2019) pagi ini.

1. 3 Perempuan di video "Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan"

Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra menyebut, tiga perempuan yang terkait dengan dugaan video berisi kampanye hitam diamankan ke Polda Jabar untuk menghindari konflik.

"Tiga orang wanita itu kami amankan sebagai langkah preventif terjadinya konflik yang lebih besar," kata Nuredy setelah rilis pengungkapan kasus curanmor di Mapolres Karawang, Senin (25/2/2019).

Nuredy mengungkapkan, pengamanan ketiga perempuan itu dilakukan personel Polres Karawang dibantu penyidik Polda Jabar pada Minggu (24/2/2019) malam di Cikampek, Karawang. Namun, ia tidak menyebut identitas ketiga perempuan itu.

Baca selengkapnya di tautan ini.

2. Penjelasan Ketua RW terkait video "Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan"

Ketua RW 029, Perum Gading Elok 1, Karawang, Jawa Barat mengecek rumah di Blok O14 Nomor 12A, yang disebut sebagai rumah si penggunggah pertama video yang menyebut jika Jokowi terpilih kebali, tidak akan ada lagi azan.KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Ketua RW 029, Perum Gading Elok 1, Karawang, Jawa Barat mengecek rumah di Blok O14 Nomor 12A, yang disebut sebagai rumah si penggunggah pertama video yang menyebut jika Jokowi terpilih kebali, tidak akan ada lagi azan.
Belakangan, viral video ibu-ibu yang menyebut jika Jokowi terpilih kembali, tidak akan ada azan lagi. Video tersebut salah satunya diunggah akun Instagram indozone.id.

Dalam video tersebut tampak dua perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda. Diduga hal itu untuk memengaruhi warga agar tidak memilih Jokowi pada pilpres mendatang.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiyung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang memakai kerudung. Perempuan sama perempuan boleh menikah, laki-laki sama laki-laki boleh menikah," kata perempaun dalam video tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

3. Saat Prabowo menolak disebut kaya raya

Pemimpin pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat KH Abdul Ghofur sempat menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebagai orang kaya raya.

Hal ini disampaikan Ghofur dalam sambutannya ketika Prabowo berkunjung ke Ponpes Sunan Drajat di Dusun Banjar Anyar, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/2/2019) sore.

Namun, sebutan kaya raya yang disampaikan Ghofur ditolak oleh Prabowo. Bahkan, Prabowo sempat bercanda dengan para hadirin yang memadati lapangan Ponpes Sunan Drajat dalam acara tersebut.

"Tadi Pak Kiai mengatakan, saya ini kaya raya. Tidak benar kalau kaya raya. Kalau lebih kaya dari kalian-kalian, iya. Betul?" ujar Prabowo dalam sambutannya, Minggu (24/2/2019) sore.

Baca selengkapnya di sini.

4. Ganjar Pranowo kecewa putusan Bawaslu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganggap keputusan Bawaslu Jawa Tengah yang memvonisnya melanggar netralitas dalam UU Pemerintah Daerah kebablasan. Ganjar menilai Bawaslu tidak punya wewenang untuk memutus pelanggaran etika sesuai undang-undang Pemerintahan Daerah.

Bawaslu cukup menangani apakah deklarasi mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang digelar di Solo melanggar ketentuan UU Pemilu atau tidak.

"Kalau saya melanggar etika, siapa yang berhak menentukan saya itu melanggar? Apakah Bawaslu? Wong itu bukan kewenangannya," kata Ganjar kepada wartawan seusai menerima kunjungan Duta Besar Indonesi untuk Rusia di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Minggu (24/2/2019) malam.

Baca selengkapnya di sini.

5. Gubernur DKI Jakarta rombak 1.125 pejabat DKI

Pelantikan 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di lapangan Balai Kota, Senin (25/2/2019). KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Pelantikan 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di lapangan Balai Kota, Senin (25/2/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di lapangan Balai Kota, Senin (25/2/2019).

"Pada hari ini, Senin, 25 Februari 2019, saya Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan ini secara resmi melantik saudara selama jabatan yang baru di lingkungan Provinsi DKI Jajarta," kata Anies di lapangan Balai Kota DKI Jakarta, Senin sore.

Dari 1.125 jabatan administrator dan pengawasan yang dilantik, 15 pejabat pimpinan tinggi pratama.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Yani Wahyu Purwoko kini menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Budaya. Wakil Kasatpol PP yang tadinya kosong diisi Sahat Parulian.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com