Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Minta Pemerintah Vietnam Minta Maaf

Kompas.com - 25/02/2019, 19:45 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.comMenteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pemerintah Vietnam meminta maaf atas insiden yang terjadi di Natuna, pekan lalu.

Susi menjelaskan, saat kapal patroli TNI AL, KRI TOM-357 menggiring 4 kapal ikan berbendera Vietnam yang diduga mencuri ikan di perairan Natuna, kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) Kiem Ngu 2142124 dan 214263 menghalangi laju KRI TOM-357.

Hal itu sangat membahayakan para awak kapal KRI TOM-357 sekaligus upaya VFRS menghalangi TNI AL menjalankan tugasnya yang diamanatkan UU.

“Kami meminta pemerintah Vietnam, melalui koridor diplomatik resmi, memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi,” ujar Susi dalam konferensi persnya di Bandung, Senin (25/2/2019).

Baca juga: [KLARIFIKASI] Salam Dua Jari Susi Pudjiastuti di Acara Pandu Laut

Berdasarkan penelusuran timnya, VFRS merupakan lembaga pemerintahan yang bergerak di bawah Kementerian Pertanian dan Pengembangan Daerah Tertinggal, Vietnam.

“Kami akan protes lewat Kemenlu. Bu Retno akan lakukan protes secara resmi (ke Vietnam). Kami juga akan surati lembaga internasional,” ucap Susi.

Lembaga internasional yang dimaksud, terutama badan yang mengurusi seafood, sertifikasi, dan lainnya. Karena ternyata, seafood Vietnam masuk IUUF.

Susi menjelaskan, sejak Oktober 2014, dari 488 kapal pelaku IUU Fishing yang ditenggelamkan, 276 di antaranya adalah kapal ikan berbendera Vietnam.

Selain itu, terdapat 90 kapal berbendera Filipina, 50 kapal Thailand, 41 kapal Malaysia, 26 kapal Indonesia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal China, dan 1 kapal tanpa bendera.

Sedangkan kapal yang tengah dalam proses pengadilan adalah 5 kapal malaysia, 5 kapal Vietnam. Sebanyak 112 kapal dalam proses inkracht, 11 dari KKP dan AL. Untuk Polair sendiri belum mendapat laporan.

“Untuk 2018 ada sekitar 732 kasus, 2019 sebanyak 23 kasus,” tuturnya.

Untuk mencegah hal sama terulang, pihaknya akan menggiatkan patroli di wilayah Natuna Utara.

Apalagi, beberapa bulan ini, terutama November-Desember 2018, pencurian ikan meningkat karena sedang musim datangnya ikan.

“Lagi musim datangnya ikan, laut kita itu tenang, sehingga pencuri ikan masuk ke wilayah kita,” pungkasnya.

Kompas TV Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyampaikan sebuah puisi berjudul Kau Bohong yang diunggah ke akun media sosial. Puisi dengan judul "Kau Bohong" diunggah Menteri Kelautan dan Perikanan ke akun media sosial instagram. Dalam puisi yang cukup singkat ini Susi Pudjiastuti sempat menyatakan puisinya ini ditujukan pada seorang teman yang dianggap "spesial". Puisi ini direkam dengan lokasi berada di tepi laut. Dalam video ini tak ada penjelasan siapa identitas orang yang disebut berbohong melalui puisinya. Unggahan video puisi berjudul "Kau Bohong" hingga Kamis (7/2/2019) sore disukai lebih dari 117.000 pengikut di akun instagramnya. Unggahan puisi Menteri Susi ini mendapat komentar beragam dari warganet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com