Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPTKG Yogyakarta: Awan Panas Gunung Merapi Senin Siang Relatif Kecil

Kompas.com - 25/02/2019, 18:32 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menyebut, guguran awan panas Gunung Merapi yang terjadi Senin (25/2/2019) pukul 11.24 WIB, masih relatif kecil.

Jarak luncur awan panas sejauh 1,1 kilometer itu juga masih di dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG Yogyakarta.

Baca juga: Masyarakat Diminta Antisipasi Abu Vulkanik dari Awan Panas Gunung Merapi

"Jadi, ini termasuk awan panas yang kecil, karena masih kurang dari rekomendasi yang kami sampaikan. Rekomendasi (radius bahaya) yang kami sampaikan 3 km (dari puncak)," ujar Hanik Humaida, saat ditemui, Senin (25/02/2019)

Menurut dia, status Gunung Merapi saat ini masih waspada (level II). Sehingga, masyarakat lereng Gunung Merapi tetap bisa beraktivitas normal.

"Statusnya masih waspada atau level II, artinya masyarakat masih tenang, masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa," ujar dia.

Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta, lanjut dia, juga masih sama, yakni radius bahaya tetap 3 km dari puncak Gunung Merapi. Di dalam radius 3 km tersebut, dikosongkan dari aktivitas masyarakat.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Sejauh 1,1 Km

"Yang tidak boleh ada aktivitas masyarakat masih sama, 3 km (dari puncak), karena tidak ada perubahan yang signifikan. Ya kalau ada perubahan yang signifikan tentu akan kami evaluasi," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (25/2/2019) pukul 11.24 WIB. Jarak luncur awan panas guguran tercatat sejauh 1.100 meter mengarah ke Kali Gendol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com