Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Salah Tangkap di Palembang, Korban Babak Belur hingga Pelaku Diduga Oknum Polisi

Kompas.com - 25/02/2019, 18:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harismail alias Ujang (25), pria yang bekerja buruh batu di Palembang, diduga menjadi korban salah tangkap oleh sejumlah oknum polisi.Harismail mengaku dipaksa masuk ke dalam mobil oleh para pelaku. Setelah itu kedua tangannya diikat dan wajahnya ditutup. Haris lalu dipaksa untuk mengaku telah merampok dan memperkosa seorang bidan berinisial Y. 

Haris menolak untuk menuruti permintaan para pelaku tersebut dan akhirnya menjadi bulan-bulanan di dalam mobil. 

Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus tersebut lebih mendalam.

Berikut ini fakta-fakta yang telah dirangkum Kompas.com:

1. Kesaksian saat Haris diculik

Ilustrasi.IST Ilustrasi.

Menurut Krisna Murdani (25), salah satu rekan Haris, dirinya melihat langsung rekannya tiba-tiba dihadang dua mobil dan tiga motor. Beberapa orang sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebelum memaksa Haris masuk ke dalam mobil.

"Satu mobil Innova, satu mobil Avanza, sisanya naik motor langsung menghentikan Haris dan dimasukan dalam mobil," kata Krisna.

Krisna menjelaskan, dirinya bingung dan kaget. Krisna langsung menanyakan apa yang menimpa rekannya tersebut.

"Saya tanya mau dibawa kemana Haris, dibilang, ke Polda. Saya bingung, padahal kami baru pulang ngangkut batu di Kayuagung. Haris juga waktu beli rokok pakai motor saya," katanya.

Baca Juga: Update Kasus Dugaan Pemerkosaan Bidan Y: Alat Bukti Tidak Ada hingga Buruh Batu Dipaksa Jadi Pelak

2. Haris ditemukan di pinggir jalan di Kecamatan Rambutan

Ilustrasi korban penculikan, korban penyekapan, imigran.CNN.com Ilustrasi korban penculikan, korban penyekapan, imigran.

Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas dan mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya di wilayah Kecamatan Rambutan, Palembang.

Warga segera membawa Haris ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dirawat. Dalam kondisi lemas, Haris menceritakan bahwa dirinya dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria.

Di dalam mobil tersebut, Haris dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang bidan berinisial Y.

Haris menolak tuduhan tersebut dan akhirnya menjadi bulan-bulanan para pelaku yang diduga polisi.

"Saya bilang tidak, saya bantah, saya bukan pemerkosa bidan itu," kata Haris, Minggu (24/2/2019).

Tak hanya dipukuli, tangan Haris pun diikat sehingga tak melakukan perlawanan.

Baca Juga: Diculik Lalu Dipukuli, Buruh Batu Dipaksa Mengaku Perkosa Bidan

3. Kapolda Sumsel akui para pelaku adalah oknum polisi

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat memberikan keterangan terkait seorang bidan di Kabupaten Ogan Ilir yang mengaku menjadi korban pemerkosaan, Jumat (22/2/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat memberikan keterangan terkait seorang bidan di Kabupaten Ogan Ilir yang mengaku menjadi korban pemerkosaan, Jumat (22/2/2019).

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan jika Haris menjadi korban penganiayaan.

"Saya turut prihatin dengan ada orang yang ditemukan, dalam keadaan ditutup lakban, kata dia, ditangkap oleh oknum polisi tapi kami masih selidiki," ungkap Kapolda saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Zulkarnain menambahkan, kasus tersebut saat ini sedang diselidiki Bid Propam Polda Sumsel.

"Keterangannya orang Polda (Sumsel), tapi tidak tahu dari satuan mana dan juga dikenal. Ini aib saya, tanggung jawab saya. Sekarang Propam juga ikut menyelidiki kasus ini," kata Kapolda Sumsel, Sabtu (24/2/2019).

Baca Juga: Propam Polda Sumsel Selidiki Dugaan Polisi Salah Tangkap Pemerkosa Bidan

4. Para pelaku tutup wajah korban

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Zulkarnain menjelaskan, korban tidak mengetahui identitas oknum polisi tersebut lantaran wajahnya ditutup saat diinterogasi di dalam mobil.

"Dalam pemeriksaan itu dia (korban) dipaksa untuk mengakui dia memperkosa, apa dasarnya oleh yang bersangkutan (pelaku) itu tidak jelas. Korban hanya diambil oleh sekelompok orang, dipaksa untuk mengakui dia yang memperkosa," ujarnya.

"Saya berpendapat ini oknum polisi, enggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," tambah Kapolda Sumsel.

Sebelumnya, Polda Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan seorang bidan di Kabupaten Ogan Ilir berinisial Y.

Y sendiri mengaku diperkosa oleh lima pelaku. Namun, hasil olah TKP tim Labfor dari Polda Sumsel tidak menemukan bukti dari kasus tersebut.

Baca Juga: Komandan Marinir: Polisi Salah Tangkap Anak Buah Saya

5. Kapolda sesalkan cara penyelidikan kasus bidan Y

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Kapolda menyampaikan penyesalannya terkait dugaan salah tangkap oknum polisi yang sedang menyelidiki kasus bidan Y. 

"Pak polisi tidak boleh mengungkap kasus seperti itu, harus didukung hasil Labfor, penyelidikan. Kalau dia korban kita buktikan secara ilmiah, untuk kasus pemerkosaan apalagi, tidak mungkin orang diperkosa tanpa alat bukti," jelas Kapolda Sumsel.

Baca Juga: Polisi Bantah Salah Tangkap Tersangka 17 Kilogram Sabu dari Malaysia

6. Kondisi Haris mulai membaik

 Harismail alias Ujang (25)korban salah tangkap oleh oknum Polisi saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (24/2/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Harismail alias Ujang (25)korban salah tangkap oleh oknum Polisi saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (24/2/2019).

Dilansir dari Tribunnews, kondisi Haris mulai membaik setelah babak belur dihajar sejumlah pelaku yang diduga oknum polisi. Hal tersebut dijelaskan oleh Hayan, ayah korban, di rumah sakit Bhayangkara Palembang.

"Dia (Ujang) udah sehat, udah bisa makan, mandi sendiri. Udah baikan dari kemarin-kemarin," katanya, Senin.

Sejak masuk rumah sakit Jumat, (22/2/2019) lalu, Haris sudah dipindahkan dari ruang inapnya di Pavilun Cendana kelas 3 menjadi kelas 2.

Jika sebelumnya Haris bersama-sama 4 pasien lain kini dirinya sendirian di ruangan yang baru.

"Sudah dipindahkan oleh rumah sakit. Biar cepat sembuh. Sekarang ujang di ruang sendiri," lanjutnya.

Baca Juga: Kasus Penculikan Buruh Batu, Kapolda Sumsel Duga Oknum Polisi Terlibat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com