Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor China Bangun Pabrik Smelter Senilai Rp 14 Triliun di Konawe

Kompas.com - 25/02/2019, 16:31 WIB
Kiki Andi Pati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik pengembangan, pengolahan dan pemurniaan nikel (smelter) milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang dibangun di Kawasan Mega Industri Morosi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2019).

Perusahaan milik investor asal China itu mulai beroperasi di Morosi sejak tahun 2014 dan memulai membangun smelter sejak 2017 lalu dengan luas lahan 2.253 hektar. Nilai investasi yang telah digelontokan mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

"Kami terus memacu pembangunan kawasan industri di luar Pulaur Jawa, termasuk di Morosi Konawe ini untuk mengejar pemerataan,” ujar Airlangga saat peresmian smelter, di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin.

Baca juga: Industri Smelter Timah di Babel Andalkan Energi Listrik Pemerintah

 

Direktur Utama PT VDNI, Mingdong Zhu mengatakan, realisasi investasi PT VDNI saat ini meliputi pabrik pengecoran dan peleburan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel antara 10 persen hingga 12 persen dengan jumlah produksi 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnance (RKEF).

Kapasitas produksi NPI mencapai 600.000 hingga 800.000 metrik ton per tahun. 

Mingdong mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja yang semuanya merupakan tenaga kerja Indonesia dan berasal dari Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Freeport Janji Buat Smelter Dalam Lima Tahun ke Depan

Kehadiran fasilitas smelter PT VDNI diharapkan dapat memberi multiplier effect dalam berbagai aktivitas industrialisasi di berbagai bidang. Salah satunya adalah penggunaan tenaga kerja kontraktor yang menjadi rekanan bagi PT VDNI, seperti misalnya jasa logistik, penggunaan kapal tongkang, tenaga kerja konstruksi dan bongkar muat, pertambangan dan lain-lain.  

“Fasilitas ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap pembangunan dan kemajuan Sulawesi Tenggara pada khususnya dan tentunya bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Proyek strategis nasional

Airlangga mengatakan, Kawasan Mega Industri Morosi, Konawe merupakan bagian dari proyek strategis nasional sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Kawasan Industri Konawe tersebut untuk industri feronikel, serta diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 18.200 tenaga kerja.

Diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah dan nasional sehingga mampu menyejahterakan masyarakat.


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com