Di tengah kesibukan kunjungannya ke Jawa Timur, Prabowo menyempatkan diri berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat, Minggu sore.
Dalam kunjungan yang dikatakan sebagai ajang silaturrahim tersebut, Prabowo menolak dengan tegas cap maupun anggapan bahwa dirinya tengah melakukan kampanye.
"Saya sungguh merasa sangat dihormati, saya sangat terharu karena memang Kyai Ghofur, saya memandang sebagai guru saya, sebagai kyai saya. Dari dulu beliau selalu mendukung saya, mendoakan saya, memberi nasehat kepada saya," ujar Prabowo.
Baca Juga: Bantah Isu "Dimanfaatkan" Jokowi, Ini Penjelasan Ma'ruf Amin
Prabowo mengakui bahwa kunjungan ke Ponpes Sunan Drajat tidak termasuk dalam rangkaian agenda yang dijadwalkan di Jawa Timur.
Namun, dia datang karena undangan oleh Kyai Ghofur dan para pengasuh Ponpes.
"Mau pakai heli kek, mau pakai apa kek, kalau kyai panggil ya kita datang. Tapi staf saya masih hitung-hitung, Pak tapi ini, eh nggak ada tapi-tapi, aku kualat nanti kalau nggak datang. Jadi Alhamdulillah. Tapi dilaporkan ke saya nggak ada apa-apa hanya sowan (silaturahim) kyai saja, tahu-tahu begini ada ribuan orang. Terima kasih atas sambutan yang demikian," kata Prabowo.
Baca Juga: [POPULER NUSANTARA] Fadli Zon Ikut "Blusukan" di Tambaklorok | Polisi Bogor Gandeng FBI
Saat berada di depan para santri dan kader Gerindra, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kaya raya dan memiliki sejumlah kekayaan alam yang bisa diolah untuk menyejahterakan rakyat.
Prabowo mengatakan siap menjadikan Indonesia lebih baik jika nanti terpilih menjadi presiden.
"Kami bertekad akan membereskan yang belum beres, untuk meluruskan yang belum lurus, dan yang terutama untuk mengembalikan kekayaan bangsa ini kembali ke rakyat Indonesia," kata dia.
Selain itu, dirinya juga merasa prihatin atas kondisi rakyat saat ini.
"Pada saat berhenti dari dinas tentara, kami lihat kok rakyat masih susah, kok rakyat saya ada yang belum makan, kok pemuda susah dapat pekerjaan, kok kekayaan kita mengalir ke luar negeri, kok tidak ada yang tinggal di Indonesia, kok pemerintah kita di mana-mana banyak korupsinya, dan kalau kita bilang banyak korupsi ada yang marah," lanjutnya.
Baca Juga: Prabowo: Saat Berhenti dari Dinas Tentara, Kami Lihat Kok Rakyat Masih Susah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.