Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bencana Karhutla di Riau, Panglima TNI Turut Padamkan Api hingga 250 Hektar Terbakar

Kompas.com - 25/02/2019, 09:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bengkalis, Riau, semakin parah. Kabut asap akibat kebakaran telah membuat jarak pandang warga di Kecamatan Rupat terbatas. 

Seperti diketahui, ratusan hektar perkebunan kelapa sawit dan karet habis terbakar. Hingga kini, kebakaran belum bisa teratasi.

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memerintahkan satu kompi Kostrad untuk membantu memadamkan kebakaran.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Lahan yang terbakar mencapai 250 hektar

Tim Satgas Karhutla dan warga mengangkat kayu untuk dijadikan jembatan untuk melakukan pemadaman api yang membakar perkebunan karet masyarakat di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (22/2/2019).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Tim Satgas Karhutla dan warga mengangkat kayu untuk dijadikan jembatan untuk melakukan pemadaman api yang membakar perkebunan karet masyarakat di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (22/2/2019).

Camat Rupat Hanafi mengatakan, sejauh ini ada sekitar 250 hektar kebun masyarakat yang terbakar.

"Kebun masyarakat yang terbakar sekitar 250 hektar. Kebun sawit sekitar 120 dan karet sekitar 130 hektar," sebut Hanafi saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (23/2/2019).

Sementara untuk seluruh lahan yang terbakar di Kecamatan Rupat, sambung dia, jumlahnya mencapai ribuan hektar.

Menurutnya, kebakaran sudah mulai berkurang berkat kerjasama Kepolisian, TNI, Manggala, dan masyarakat.

"Sekarang ini sudah jauh berkurang. Sebab karhutla di Kecamatan Rupat sejak 26 Januari 2019 lalu, api berawal dari Desa Kebumen dan meluas ke Kelurahan Terkul," sebut Hanafi.

Baca Juga: Dampak Karhutla, 250 Hektar Kebun Sawit dan Karet Terbakar di Bengkalis

2. Panglima TNI akui kebakaran di Riau sulit dipadamkan

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berbincang dengan Tim Satgas Karhutla soal upaya pemadaman api di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (23/2/2019).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berbincang dengan Tim Satgas Karhutla soal upaya pemadaman api di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (23/2/2019).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akui pemadaman api di lahan gambut di Riau cukup sulit dilakukan.

Saat itu Panglima TNI melihat karhutla yang melanda perkebunan karet milik warga Kelurahan Terkul, Sabtu (23/2/2019). Dia juga ikut mencoba mematikan api.

"Ya, saya tadi ikut matikan api. Ya susah. Karena saya belum biasa, jadi susah. Kalau sudah biasa mungkin gampang," kata Hadi Tjahjanto.

Hadi menyebutkan ada tiga permasalahan dalam upaya pemadaman. "Yang pertama, peralatan (pemadaman) perlu ditambah. Kedua, personel (TNI) juga akan tetap ditambah, dan yang ketiga, kita perlukan bantuan alat transportasi udara (helikopter), sehingga helikopter kita harus ditambah," kata Hadi.

Baca Juga: Panglima TNI Akui Sulit Matikan Api Kebakaran Lahan di Bengkalis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com