Kepada Kompas.com, Nurul berkisah, saat itu hampir 4 bulan ia menginap di salah satu rumah sakit di Surabaya dan menghabiskan uang lebih dari Rp 60 juta yang mengakibatkan dia harus berhutang dan menjual beberapa barang pribadinya untuk biaya pengobatan anaknya.
Mohani menjalani kemoterapi selama 3 tahun dan pada tahun 2012 sudah lepas obat dan dinyatakan sehat.
Pengalamannya memiliki anak menderita leukemia, membuat Nurul memilih menjadi relawan untuk mendampingi keluarga yang anaknya menderita kanker, terutama yang menjadi suspect kelainan darah.
"Pengalaman selama menemani anak sendiri ingin saya bagikan kepada orang lain, terutama membantu mereka yang sebagian besar berasal dari kalangan menengang ke bawah seperti mengurus surat keterangan miskin karena terkadang administrasi yang sedikit ribet," jelasnya.
Baca juga: Janji Denada Jika Putrinya Sembuh dari Leukemia
Perempuan yang menjadi Ketua Paguyuban Kanker Anak Jawa Timur Cabang Banyuwangi ini mengaku ada beberapa pasien dampingannya yang telat ditangani karena kesulitan saat mengurusi adminitrasi terutama saat mengurus surat keterangan miskin.
Selain itu, Nurul juga menjelaskan sepengetahuannya, sejak tahun 2006 hanya ada dua orang penyitas anak kanker leukemia yaitu anaknya dan Yusuf yang berhasil lepas obat dan hidup sehat seperti anak pada umumnya.
Total, ada sekitar 30-an lebih pasien yang dia dampingi mulai dari berusia 3 tahun sampai 14 tahun. Nurul juga mencatat detail setiap pasien yang dia dampingi di buku besar miliknya.
"Walaupun tidak semuanya sehat seperti Mohan dan Yusuf, bahkan ada yang meninggal tapi paling tidak saya sudah melakukan sesuatu untuk mereka," jelasnya.
Eko Darwati sendiri mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Nurul yang terus mendampingi selama anaknya di rawat.
Bahkan melalui telepon, Nurul juga mengarahkan ruangan-ruangan yang harus didatangi di Surabaya saat menemani anaknya berorabat pertama kali.
"Sesama perempuan yang memiliki anak yang menderita kanker ya harus saling berbagi. Saling menguatkan. Saya juga melakukan hal yang sama kepada keluarga yang anaknya kena kanker. Yang penting usaha dan jangan patah semangat. Keajaiban itu selalu ada," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.