Sugiyanto (58) warga lainnya mengatakan hal yang sama. Kabut asap saat ini sudah mengkhawatirkan.
"Sudah parah sekali. Sudah sampai masuk ke dalam rumah," tutur Sugiyanto pada Kompas.com, Minggu.
Kabut asap ini, kata dia, akibat karhutla yang terjadi sangat parah di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam.
"Kebakaran makin parah. Kabut asap parah. Dampaknya batuk, pilek, batuk, sesak napas. Jadi kami dah batasi keluar rumah," akui Sugiyanto.
Menurut dia, kabut asap paling parah pada pagi hari dan malam hari.
"Kalau pagi belum ada angin laut. Tapi kalau siang angin kencang dan asap berkurang. Kemudian malam asap muncul lagi," tutup Sugiyanto.
Baca juga: Tinjau Karhutla di Bengkalis, Panglima TNI Sebut Petugas Kekurangan Alat Pemadam
Untuk diketahui, kebakaran lahan gambut di Kecamatan Rupat hingga saat ini belum bisa diatasi, malah makin meluas.
Tim Satgas Karhutla, TNI, Polri, Manggala Agni dan dibantu masyarakat, terus berupaya mematikan api. Upaya pemadaman dilakukan melalui darat dan udara atau water bombing.
Titik api saat ini masih terdapat di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam, Desa Sri Tanjung, Desa Teluk Lecah dan Desa Kebumen. Luas lahan yang terbakar saat ini sudah hampir seribu hektar.
Akibat luas lahan gambut yang terbakar semakin bertambah, kabut asap juga semakin parah. Kabut asap ini juga dikhawatirkan sampai ke Malaysia. Sebab, Kecamatan Rupat berbatasan langsung dengan Negeri Jiran tersebut.
Namun, pantauan Kompas.com saat ini, kondisi angin masih mengarah ke selatan, sehingga kabut asap mengarah ke wilayah Dumai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.