Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu Pagi, Kabut Asap di Bengkalis Tebal, Jarak Pandang 200 Meter

Kompas.com - 24/02/2019, 09:33 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi


PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sangat tebal, Minggu (24/2/2019) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Jarak pandang mendatar hanya sekitar 200 meter.

Kabut asap yang menyelimuti permukiman warga ini, dampak dari karhutla yang semakin meluas di Kecamatan Rupat.

Menurut warga Kecamatan Rupat, Budiman (48), kabut asap hari ini sangat parah dibandingkan dari hari-hari sebelumnya.

"Ini sudah semakin parah. Susah bernapas," akui Budiman saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Panglima TNI Akui Sulit Matikan Api Kebakaran Lahan di Bengkalis

Kondisi kabut asap tebal, dikatakan dia, terjadi dalam tiga hari ini.

"Kondisi sekarang tampaknya semakin parah. Kabut asap ini sudah hampir dua pekan. Tapi tiga hari ini paling parah," kata Budiman.

Dia pun mengaku sudah merasakan dampak dari kabut asap gambut tersebut.

"Saya sudah sesak napas ini. Malam tadi juga sesak. Jarak pandang juga sudah terbatas. Sebelumnya ada sekitar 500 meter, tapi yang sekarang 200 meter," ujarnya dengan bahasa Melayu.

Budiman berharap karhutla dapat diatasi sampai tuntas.

"Kalau tak tuntas berasap terus," tandas Budiman.

Sugiyanto (58) warga lainnya mengatakan hal yang sama. Kabut asap saat ini sudah mengkhawatirkan.

"Sudah parah sekali. Sudah sampai masuk ke dalam rumah," tutur Sugiyanto pada Kompas.com, Minggu.

Kabut asap ini, kata dia, akibat karhutla yang terjadi sangat parah di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam.

"Kebakaran makin parah. Kabut asap parah. Dampaknya batuk, pilek, batuk, sesak napas. Jadi kami dah batasi keluar rumah," akui Sugiyanto.

Menurut dia, kabut asap paling parah pada pagi hari dan malam hari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com