Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Peserta Akan Ramaikan "Santri Millenial Run" di Garut

Kompas.com - 23/02/2019, 19:36 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 2.000 peserta dari kalangan umum dan santri akan mengikuti kegiatan Santri Millenial Run yang akan digelar di Garut, Jawa Barat, Minggu (17/3/2019).

Kegiatan yang digelar oleh Indonesian Student And Youth Forum (ISYF) tersebut, digelar dalam dua kategori lomba yaitu 6 kilometer dan 10 kilometer.

Peserta 6 kilometer berasal dari kalangan santri, pelajar dan umum, sementara 10 kilometer dari kalangan umum dengan dua kategori umur berbeda.

Direktur Eksekutif ISYF Dinur Arista Wirawan menyebut, kegiatan Santri Millenial Run di Garut akan menjadi lomba lari yang berbeda dengan yang lain.

"Setelah 10 tahun berdiri, ini kegiatan lomba lari pertama yang digelar ISYF karena sebelumnya kita banyak bergerak di dunia lingkungan dan kesehatan," jelas Dinur dalam jumpa pers yang digelar Cargo Resto Jalan Cimanuk Garut, Sabtu (23/2/2019) sore. 

Baca juga: Menag Harapkan Muncul Unicorn Baru dari Pramuka Santri

ISYF memilih kota Garut untuk kegiatan ini karena keberadaan ISYF memiliki sejarah yang kuat dengan Garut. Berdirinya ISYF adalah dari kegiatan Indonesian Youth Forum yang pernah digelar di Garut.

"Jadi kita ingin kegiatan ini jadi kegiatan dari Garut untuk Indonesia," katanya.

Satrio Guardian, dari Indonesian Muda Road Runner (IMMR) yang menjadi pelaksana kegiatan Santri Millenial Run dalam kesempatan yang sama menyampaikan, pihaknya akan membawa peralatan perlombaan lari berkelas internasional untuk kegiatan itu.

"Yang berbeda dari lomba sejenisnya, kalau di kota-kota lain, lombanya di daerah yang padat dan jalurnya tidak steril, di Garut kita akan buat steril (jalurnya)," katanya.

Satria juga melihat, Garut adalah kota yang indah dan sejuk hal ini juga menjadi nilai tambah untuk peserta.

Santri dan pelajar mendapat tempat khusus dalam lomba dengan hadiah total Rp 148 juta. Santri dan pelajar dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 25.000.

Satrio mengatakan, lomba lari ini menggunakan standar berkelas internasional dalam pelaksanaannya. Dari mulai tim medis hingga pengawas perlombaan akan disiapkan di sepanjang jalur perlombaan.

Baca juga: Kemenag Buka Beasiswa Santri Bulan April, Cek 14 Universitas Pilihanmu

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, dinas perhubungan setempat  hingga TNI untuk mengawal pelaksanaan lomba dan pengaturan arus lalu lintas.

"Nanti dari kita juga ada tim traffic controller yang akan melakukan pengalihan arus lalu lintas bersama kepolisian," katanya.

Satrio berharap, ajang santri Millenial Run ini bisa digelar setiap tahun di Garut dan menjadi salah satu agenda olahraga besar di Garut.

Tito Sugito, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut yang hadir dalam jumpa pers menyampaikan, mengingat pentingnya ajang santri Millenial Run, pihaknya sebagai perwakilan Pemkab Garut akan berusaha membantu kesuksesan pelaksanaan lomba tersebut.

"Pemkab Garut akan mendukung kegiatan ini, apa yang bisa kita lakukan akan kita bantu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com