Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Mahasiswa Bengkulu, Sri Mulyani Paparkan Proyeksi Indonesia 2045

Kompas.com - 22/02/2019, 16:23 WIB
Firmansyah,
Khairina

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan proyeksi Indonesia 2045 atau satu abad kemerdekaan di hadapan ribuan mahasiswa di kampus Universitas Bengkulu, Jumat (22/2/2019).

Ia mengatakan, pada 2045 populasi penduduk Indonesia mencapai 309 juta. Pada saat itu,  lebih dari 75 persen penduduk akan tinggal di kota. Sebanyak 52 persen adalah penduduk usia produktif.

"Artinya piramida penduduk sudah seimbang antara usia produktif dan non produktif. Apabila ekonomi terjaga, income per kapita mencapai 29.300. Itu sudah masuk negara high income country meskipun masih tahap awal," ujar Sri Mulyani dalam orasinya.

Ia mengatakan, pada saat itu sekitar 73 persen penduduk Indonesia akan bekerja di sektor jasa.

Baca juga: Sri Mulyani: Sekarang ini Ngomong Apa Saja Dipolitisasi...

Hal ini, kata dia, adalah visi. Sebagian adalah proyeksi berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang harus bisa dijaga. Sebagian proyeksi juga berdasarkan studi pergerakan penduduk di Indonesia.

"Tentu yang namanya proyeksi bukan ramalan bisa saja tidak selalu tepat tetapi paling tidak ini paling tidak memberikan kami semacam konteks terhadap mahasiswa dapat berpikir apa yang kalian (mahasiswa) persiapkan untuk menghadapi itu," tegas Sri Mulyani.

Sebuah negara harus memiliki instrumen kebijakan agar ekonomi terus bertumbuh secara terus menerus. Kebijakan moneter, fiskal, kebijakan ekonomi real, dan keseimbangan neraca pembayaran.

"Ini empat pilar yang harus dijaga agar ekonomi terus tumbuh bertahap," ujarnya.

Kompas TV Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara per akhir Januari 2019 sebesar Rp 45,8 triliun. Angka ini lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 37,7 triliun.<br /> <br /> Dalam konferensi pers, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bertambahnya defisit terjadi lantaran pertumbuhan pendapatan negara yang lebih lambat dibandingkan belanja. Total pendapatan negara di bulan Januari mencapai Rp 108,1 triliun dengan perincian Rp 89,8 triliun dari perpajakan dan Rp 18,3 triliun dari penerimaan bukan pajak.<br /> <br /> Sementara, belanja negara mencapai Rp 153,8 triliun dengan realisasi hingga akhir Januari 2019 sebesar Rp 76,1 triliun. Angka ini berasal dari kementerian lembaga Rp 32 triliun dan non-kementerian lembaga senilai Rp 44,1 triliun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com