Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla di Bengkalis Makin Sulit Diatasi

Kompas.com - 22/02/2019, 13:17 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Presiden Joko Widodo meralat pernyataannya di debat pilpres soal data kebakaran hutan. Jokowi menyebut kebakaran hutan masih ada namun jumlahnya menurun signifikan. Sementara itu kebakaran hutan di Provinsi Riau makin meluas pemerintah menyatakan status kebakaran sudah masuk ke siaga darurat. Bagaimana data sebenarnya soal kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir? Dan apakah upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan sudah maksimal? Untuk membahasnya sudah hadir Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardman dan Koordinator Kampanye Walhi Edo Rahman.

"Kami sudah lihat dengan mata kepala sendiri bagaimana menyiram api sedemikian rupa, asap memang parah, karena gambut cukup dalam," ungkap Timmy saat diwawancarai Kompas.com, Jumat.

Diakuinya, titik api yang ada di tengah lahan tidak bisa diterobos karena kabut asap yang sangat pekat.

"Tadi sudah kami coba masuk, tapi kami mundur lagi karena pekatnya asap. Jadi mungkin inilah kondisi riil di lapangan," ujar Timmy.

Meski demikian, tambah dia, pemadaman akan terus dilakukan secara bersama-sama.

"Tetap kami upayakan. Kami mengerahkan kekuatan penuh supaya karhutla bisa kami atasi," kata Timmy lagi.

Sementara itu, berdasarkan data dari Manggala Agni, luas lahan yang terbakar di Kecamatan Rupat, Bengkalis, mencapai ribuan hektar. Hingga pekan ketiga ini, luas lahan terbakar terus bertambah.

Adapun wilayah yang terbakar yakni Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam, Desa Sri Tanjung, Desa Teluk Lecah, dan Desa Kebumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com