Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Pembayaran Gaji, Pemkab Karawang Batalkan Perekrutan PPPK

Kompas.com - 22/02/2019, 10:37 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang membatalkan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama karena terkendala anggaran pembayaran gaji yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.

"Alasannya karena kami belum mengalokasi dana untuk pembayaran gaji PPPK dalam APBD murni. Kalau kami paksakan saat ini, dari mana pemerintah mau membayar gajinya," kata Bupati Karawang Cellica Nurachadiana kepada Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Cellica mengungkapkan, pihaknya sudah melayangkan surat kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) yang menyatakan untuk tahap pertama ini Pemkab Karawang tidak mengusulkan kebutuhan PPPK.

Cellica mengatakan, solusi yang terbaik ialah menganggarkan pada APBD Perubahan.

Baca juga: Kemenag Ajukan 20.790 Tenaga Guru dan Dosen untuk Seleksi PPPK 2019

 

Bahkan, Cellica menjamin seluruh tenaga honor yang terdaftar di Badan Kepegawaian Negara (BKN), yakni sebanyak 2.196 akan direkrut seluruhnya, termasuk juga tenaga honor lainnya yang belum masuk daftar BKN.

"Kami sedang menghitung secara rinci berapa anggaran yang dibutuhkan untuk itu agar bisa dialokasikan di angggaran perubahan," katanya.

Menurut Cellica, rekrutmen tenaga PPPK merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Hanya saja, biaya untuk menggaji dibebankan kepada pemerintah daerah.

"Kebijakan itu diputuskan setelah anggaran sudah ditetapkan jadi kami belum siap. Nanti akan kami anggarkan di APBD perubahan. Kalau dari hitungan sementara, kami harus siapkan sekitar Rp 25,9 miliar," katanya.

Kompas TV Demi menjalankan tugasnya dalam rangka mencerdaskan anak bangsa para guru honorer ini tetap hadir untuk mengajar meski gaji selama 4 bulan terakhir ini belum dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat. Ini bukan kali pertama gaji guru honorer terhambat. Hal ini sudah sering terjadi dikarenakan jumlah guru honorer di Papua Barat sudah mencapai ribuan. Jumlah ini disesuaikan dengan kebutuhan tenaga guru sehingga pemda pun kesulitan untuk melakukan pembayaran karena memerlukan waktu dan perekapan data guru honorer se Papua Barat. Salah satu guru honorer di SMA Negeri 3 Kota Sorong mengatakan walaupun gaji guru honorer belum diterima tetapi dari sekolah tempat ia mengajar meberikan gaji yang diberikan langsung oleh pihak sekolah. Sementara itu, Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Sorong telah mendapatkan informasi dari pemerintah provinsi bahwa dalam waktu dekat gaji guru honorer akan segera dibayarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com