Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Lahan di Bengkalis Sulit Dipadamkan, Petugas Butuh Bantuan "Water Bombing"

Kompas.com - 21/02/2019, 12:34 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sulit dipadamkan.

Petugas berharap ada bantuan helikopter water bombing yang bisa melakukan pemadaman dari udara.

Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat peduli api (MPA), terus berupaya mematikan api, Kamis (21/2/2019).

Namun, upaya pemadaman dari darat yang hanya menggunakan beberapa unit mesin pompa air sangat sulit dilakukan, karena api berada di dalam gambut.

Apalagi, saat ini, di wilayah Kecamatan Rupat, cuaca sangat panas dan angin sangat kencang.

Baca juga: Ribuan Hektar Kebakaran Lahan di Bengkalis Riau Diselidiki Polisi

"Kami sangat kewalahan mematikan api saat ini, karena cuaca sangat panas. Banyak semak belukar dan gambut yang dalam, yang terbakar," kata Kapolsek Rupat AKP Masrial, saat diwawancarai Kompas.com, Kamis.

Untuk itu, dia berharap adanya bantuan pemadaman dari udara.

"Kami sangat berharap bantuan water bombing. Karena pemadaman dari darat sangat sulit. Apalagi, sebagian titik api sulit untuk dijangkau," ungkap Masrial.

Untuk hari ini, tambah dia, Tim Satgas Karhutla masih melakukan upaya pemadaman di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam, dan lainnya.

"Titik api sudah berkurang. Tapi, kabut asap masih sangat tebal di lahah yang terbakar, karena bergambut," sebut Masrial.

Sementara itu, Camat Rupat, Hanafi mengaku, sudah menyampaikan permintaan bantuan helikopter water bombing ke Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

"Sebelumnya sudah saya sampaikan ke BPBD Bengkalis. Kemudian dilanjutkan ke BPBD Riau untuk bantuan heli water bombing," ungkap Hanafi.

Namun, kata dia, hingga saat ini, bantuan helikopter water bombing tersebut belum datang ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

Baca juga: Hingga Pekan Ketiga Kebakaran Lahan di Bengkalis Capai Ribuan Hektar

"Pemadam dari darat sangat sulit. Jadi, harus ada bantuan water bombing. Apalagi, sekarang cuaca panas dan angin sangat kencang, sehingga petugas di lapangan kesulitan," ujar Hanafi.

Hingga saat ini, tambah dia, luas lahan yang terbakar di Kecamatan Rupat mencapai ribuan hektare. Seluruhnya tanah gambut yang mengakibatkan kabut asap.

Untuk diketahui, karhutla di Kecamatan Rupat sudah hampir sebulan. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bengkalis sudah menetapkan status siaga darurat karhutla.

Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Riau juga telah menetapkan status siaga darurat karhutla hingga 31 Oktober 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com