Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Berharap Bantuan Pemerintah Bebaskan Nelayan Wakatobi yang Disandera Abu Sayyaf

Kompas.com - 21/02/2019, 10:29 WIB
Defriatno Neke,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com — Dua warga negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang ditangkap kelompok Abu Sayyaf, Filipina, diketahui berasal dari Pulau Kaledupa.

Kedua WNI tersebut bernama Hariadin dan Heri yang telah lama bekerja di kapal ikan di Malaysia.

Keponakan Hariadin, Fitri Amelia, mengatakan, kepastian pamannya itu ditangkap kelompok Abu Sayyaf setelah melihat video yang beredar di media sosial Facebook.

“Pertama saya buka Facebook, tiba-tiba saya lihat video dan setelah saya perhatikan, orang dalam video tersebut adalah paman saya. Paman saya memohon bantuan kepada pemerintah Indonesia agar dirinya dibebaskan karena sudah dua bulan lebih ditahan oleh Abu Sayyaf,” kata Fitri saat ditemui di rumahnya di Kota Baubau, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Seorang Nelayan Wakatobi Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Ia menjelaskan, penangkapan kelompok Abu Sayyaf diketahui dari istri Hariadin yang berada di Malaysia pada Desember 2018. Setelah itu Hariadin hilang kontak.

Fitri menjelaskan, tiga pekan lalu pihak Kementerian Luar Negeri datang ke Wakatobi guna melihat rumah pamannya.

“Kami meminta bantuan Pemerintah Indonesia untuk dapat membantu membebaskannya (Hariadin). Ada permintaan tebusan sebesar Rp 10 miliar. Kami mau ambil di mana uang itu. Kami hanya masyarakat susah,” ujarnya.

Menurut Fitri, pamannya ditangkap kelompok Abu Sayyaf saat sedang menjaring ikan di perairan Sandaka Tawauf, Philipina.

“Harapan kami, mohon ditindaklanjuti bagaimana paman saya. Kami meminta bantuan dan mohon segara dibebaskan,” ucap Fitri.

Sebelumnya, sebuah video penangkapan dua WNI asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, oleh kelompok Abu Sayaf, Filipina, viral di media sosial, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Diincar Militer Filipina, Lima Anggota Abu Sayyaf Menyerahkan Diri

Video yang berdurasi sekitar 34 detik tersebut memperlihatkan dua WNI diikat dan direkam untuk meminta bantuan Pemerintah Indonesia.

Dalam rekaman video tersebut tampak beberapa lelaki yang menggunakan penutup kepala sambil menenteng senjata laras panjang.

Dalam video tersebut, dengan mata tertutup kain hitam, WNI tersebut berbicara untuk meminta bantuan Pemerintah indonesia. Namun, video itu terputus.

“Saya warga negara Indonesia, pekerjaan nelayan di Sabah. Saya kena tangkap oleh Abu Sayyaf, Filipina, di laut. Saya minta Pemerintah Indonesia, terutama Presiden dan Pak Dadang...,” kata lelaki tersebut.

Video ini pertama kali disebar oleh akun Facebook dengan nama Kim Hundin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com