Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Fadli Zon Ikut "Blusukan" di Tambaklorok | Polisi Bogor Gandeng FBI

Kompas.com - 21/02/2019, 07:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi), giliran Fadli Zon kunjungi warga kampung bahari Tambaklorok pada hari Rabu (20/2/2019). Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon tersebut juga datang secara mendadak dan tak ada wartawan yang meliput. 

Setelah berkunjung di Tambaklorok, Fadli Zon mengunggah foto dirinya sedang bertemu dengan sejumlah nelayan di akun Instragramnya, @fadlizon

Selain itu, berita tentang kasus penusukan Andriana Yubilea Noven Cahya (18), siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, terus berkembang. Kali ini ini polisi menggandeng Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk mengungkap kasus tersebut.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Fadli Zon kunjungi kampung nelayan Tambaklorok

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu  (17/2/2019).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Politikus Gerindra, Fadli Zon, tiba di Tambaklorok sekitar pukul 12.30 WIB. Tak ada wartawan yang meliput.

Persis seperti yang terjadi saat calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo "blusukan" di Tambaklorok.

"Benar tadi Pak Fadli Zon datang. Sekitar jam 12.30 WIB," kata warga Tambaklorok, Munaim (43) kepada wartawan, Rabu sore tadi.

Saat itu Fadli dan rombongan menggunakan dua mobil. Fadli tidak sendiri, namun ditemani beberapa orang.

"Kalau nggak salah, isinya lima-enam orang. Tapi yang saya tahu itu Pak Fadli Zon," tambahnya.

Baca berita selengkapnya: Seperti Jokowi, Fadli Zon Diam-diam Datangi Nelayan Tambaklorok Semarang

2. Warga tolak pemakaman pelaku bunuh diri di Sukabumi

Kondisi rumah yang terbakar di Kampung Sukasirna, Desa/Kecamatan Cikembar, Sukabuni, Jawa Barat, Rabu (20/2/2019)KOMPAS.com/BUDIYANTO Kondisi rumah yang terbakar di Kampung Sukasirna, Desa/Kecamatan Cikembar, Sukabuni, Jawa Barat, Rabu (20/2/2019)

Ketua RW 013 Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Farid Effendi (43) mengatakan, masyarakat menolak jenazah Jamal (38) dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukasirna, Sukabumi.

Jamal adalah salah satu korban kebakaran di Kampung Sukasirna RT 03 RW 013 Desa Cikembar. Namun masyarakat menjadi geram karena Jamal diduga membakar rumahnya sendiri dan mengakibatkan seluruh keluarganya meninggal dunia.

"Semua warga dan tokoh masyarakat kompak menolak pemakaman bagi korban yang pria," kata Farid saat berada di lokasi kejadian, Rabu (20/2/2019).

Baca berita selengkapnya: Warga Tolak Pemakaman Korban Kebakaran di Sukabumi

3. Saat berhubungan badan, pengedar pil koplo ini diringkus polisi

Pengedar pil koplo di Jombang, saat digelandang polisi di Mapolres Jombang, Rabu (20/2/2019). Berawal dari transaksi pertukaran pil koplo dengan hubungan badan dengan seroang perempuan, pengedar pil koplo ini ditangkap polisi. KOMPAS.com/MOH. SYAFII Pengedar pil koplo di Jombang, saat digelandang polisi di Mapolres Jombang, Rabu (20/2/2019). Berawal dari transaksi pertukaran pil koplo dengan hubungan badan dengan seroang perempuan, pengedar pil koplo ini ditangkap polisi.

Seorang pengedar narkoba jenis pil koplo diringkus jajaran Kepolisian Resor (Polres) Jombang Jawa Timur, saat hendak melakukan hubungan badan dengan seorang perempuan pemesan pil koplo.

Pengedar yang ditangkap polisi tersebut adalah Hamdan (20), warga Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dia ditangkap polisi di wilayah Peterongan, dua hari lalu.

Kasat Reserse dan Narkoba Polres Jombang AKP Moch Mukid mengungkapkan, penangkapan terhadap tersangka yang sudah 5 kali mengedarkan pil koplo tersebut, berawal dari transaksi antara Hamdan dengan seorang perempuan berinisial EK.

Perempuan itu, kata Mukid, dikenal tersangka melalui media sosial, Facebook. Dalam percakapan antara keduanya, Hamdan bersedia memberikan pil koplo kepada EK secara gratis, namun dengan syarat.

Baca berita selengkapnya: Pil Koplo Ditukar Hubungan Badan, Pengedar Narkoba Diringkus Polisi

4. Polisi Bogor gandeng FBI ungkap kasus penusukan siswi SMK

Identitas terduga pelaku pembunuhan siswi SMK di Bogor telah terungkap, motif penusukan diduga karena dendam dan sakit hati. Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin Identitas terduga pelaku pembunuhan siswi SMK di Bogor telah terungkap, motif penusukan diduga karena dendam dan sakit hati.

Kepolisian akan meminta bantuan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Andriana Yubilea Noven Cahya (18), siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, yang ditusuk oleh orang tak dikenal.

Kepala Polda Jawa Barat Agung Budi Maryoto mengatakan, FBI memiliki alat digital yang bisa memperjelas hasil rekaman kamera pengawas CCTV. Agung menyebut, hal itu diperlukan untuk mempermudah polisi mengenali wajah pelaku penusukan tersebut.

"Iya, kami akan bekerja sama dengan FBI untuk minta bantuan dari digitalnya, dari teknologinya. Kami akan minta bantu," ucap Agung seusai bersilaturahim bersama para ulama di Bogor, Selasa (19/2/2019).

Baca berita selengkapnya: Ungkap Kasus Penusukan Siswi SMK di Bogor, Polisi Minta Bantuan FBI

5. Kisah driver online bantu persalinan di mobil

Imam Suachadij, driver online yang membantu penumpang melahirkan di dalam mobilnya. Ia membagikan kisah itu bersama Sandi Eko Prasetyo (suami penumpang yang melahirkan) di acara Gojek, di Warung Penang Semarang, Rabu (20/2/2019)KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Imam Suachadij, driver online yang membantu penumpang melahirkan di dalam mobilnya. Ia membagikan kisah itu bersama Sandi Eko Prasetyo (suami penumpang yang melahirkan) di acara Gojek, di Warung Penang Semarang, Rabu (20/2/2019)

Namanya Imam Suachadij, panggilannya Imam. Imam bukan sopir taksi online biasa. Imam dengan ringannya membantu penumpang bernama Febriana Kristiningrum (28) melahirkan di dalam kendaraannya. Febriana lalu melahirkan seorang bayi perempuan dengan selamat.

Bayi itu diberi nama Adisa Atlana Hadinata. Kejadian itu terjadi pada Sabtu (9/2/2019) lalu, di wilayah Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Imam yang berprofesi sebagai pengemudi Go-Car itu semula tidak menyangka mengalami kejadian membantu persalinan tersebut, terutama di mobilnya sendiri.

"Saya dengar sendiri air ketuban penumpang saya pecah, pyak," kata Imam, menceritakan kepada wartawan, termasuk Kompas.com di Warung Penang Semarang, Rabu (20/2/2019).

Baca berita selengkapnya: Kisah Imam, Sopir Taksi Online yang Bantu Penumpang Lahirkan Bayi di Dalam Mobil (1)

Sumber: KOMPAS.com (Nazar Nurdin, Ramdhan Triyadi Bempah, Moh. Syafii, Budianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com