KOMPAS.com — Saat menghadiri acara pelantikan pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) Garda Jokowi di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Selasa (19/2/2019), Antasari Azhar mempertanyakan banyak bangku yang masih kosong.
Ketua Umum Garda Jokowi tersebut menjelaskan, sebelum datang dirinya menerima informasi bahwa peserta yang hadir sekitar 2.000 orang.
Namun, menurut Antasari, kenyataannya peserta yang hadir tidak sebanyak yang diharapkan.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Antasari Azhar mempertanyakan sedikitnya peserta yang hadir saat pelantikan pengurus DPD Garda Jokowi di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (19/2/2019).
"Jumlahnya saya dapat 2.000. Tapi, ini tidak sampai. Banyak ruangan (bangku) kosong," kata Antasari saat sambutan di Gedung Hamidah, Pangkal Pinang, Selasa.
Menurut Antasari, pada malam harinya panitia masih melaporkan 2.000 kader yang datang. Namun, kenyataannya tidak demikian.
"Kabarnya banyak peserta yang masih di jalan, mudah-mudahan. Saya asli Bangka Belitung, jangan lagi bersantai-santai, harus segera semuanya bergerak," ujar Antasari.
Dalam sambutannya, mantan Ketua KPK itu mengajak kadernya untuk memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.
Baca Juga: Antasari Azhar Pertanyakan Banyak Bangku Kosong Saat Pelantikan Kader Garda Jokowi
Sebagai putra asli Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Antasari Azhar menilai Jokowi telah berbuat banyak untuk daerah.
Beberapa di antaranya dibukanya tambang rakyat, sertifikat tanah, hingga konsisten dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menuturkan, saat ini telah dibentuk 14 pengurus DPD provinsi Garda Jokowi. Setelah Bangka Belitung, pelantikan akan dilakukan di Sumatera Barat, Lombok, dan Papua.
Menurut Antasari, meskipun elektabilitas Joko Widodo dan Ma'ruf Amin terbilang tinggi di Papua, pelantikan kader tetap dilakukan.