Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Pekan Ketiga Kebakaran Lahan di Bengkalis Capai Ribuan Hektar

Kompas.com - 20/02/2019, 11:07 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Memasuki pekan ketiga, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, mencapai ribuan hektar.

Hingga saat ini tim gabungan dari Manggala Agni, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan masyarakat peduli api (MPA) Kabupaten Bengkalis terus berupaya melakukan pemadaman.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Rabu (20/2/2019) pagi di lokasi, kebakaran lahan gambut mengakibatkan asap pekat. Jarak pandang di lokasi sekitar 300 meter. Tim gabungan berupaya memadamkan sisa api tersebut dengan menggunakan mesin pompa air.

Petugas juga melakukan pemadaman api secara manual, kemudian dilakukan penyekatan agar kebakaran tidak meluas.

Baca juga: Petugas Gabungan Matikan Sisa Api Kebakaran Lahan Seluas 18 Hektar di Dumai

Lahan yang terbakar sebagian besar perkebunan karet dan sawit milik masyarakat. Selain itu terdapat semak belukar tanah gambut yang cukup dalam, sekitar tiga sampai empat meter.

Komandan Regu III Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai Hamdani mengatakan, karhutla di Kecamatan Rupat terdapat di dua kelurahan dan tiga desa yang luasnya sudah hampir seribuan hektar.

"Di Kelurahan Terkul sudah hampir 1.000 hektar yang terbakar jika dihitung manual. Kebakaran sudah memasuki pekan ketiga," ungkap Hamdani kepada Kompas.com di lokasi karhutla, Rabu.

Baca juga: Penjelasan KLHK soal Kebakaran Hutan dalam Tiga Tahun Terakhir

"Jadi api berawal dari lahan gambut di Desa Kebumen. Kemudian menjalar ke arah Desa Sri Tanjung, Teluk Lecah, Kelurahan Pergam dan Kelurahan Terkul," kata Hamdani melanjutkan.

Hamdani mengatakan, api di bagian permukaan telah padam. Namun, masih ada sisa api di dalam gambut.

Dampak dari karhutla ini, lanjut Hamdani, kabut asap menyelimuti Kecamatan Rupat pada pagi dan malam hari. 

"Kalau pagi kabut asap parah, tapi menjelang siang sudah berkurang. Asap mengarah ke Dumai kemudian pada malamnya kembali berkabut cukup tebal," ujar Hamdani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com