Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Disiagakan di Sekitar Lahan Terbakar di Bengkalis Riau

Kompas.com - 20/02/2019, 10:04 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Petugas Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Siak diperbantukan untuk menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Sebanyak18 orang petugas yang dilibatkan, mendirikan tenda penginapan di sekitar lahan terbakar, yakni di wilayah Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat. Mereka sudah beberapa hari tidur di tenda tersebut.

"Kita menginap di tenda ini sejak Sabtu (16/2/2019) lalu. Kami di sini membantu Manggala Agni Daops Dumai untuk pemadaman karhutla di Kecamatan Rupat ini," ungkap Komandan Regu Manggala Agni Daops Siak Abdul Salam saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Menurutnya, tenda ini sengaja didirikan di dekat lokasi lahan gambut yang terbakar, karena akan lebih mempercepat pergerakan mematikan api.

Baca juga: 100 Hektar Lahan Terbakar di Bengkalis Riau

"Jarak kita dari lokasi karhutla sekitar tiga kilometer. Jadi tenda kita dirikan lebih dekat, supaya pemadaman lebih efektif. Tapi kalau menginap di rumah warga atau di kantor kelurahan, jaraknya jauh ke lokasi sekitar 13 kilometer," kata Abdul.

Menurut dia, jarak tenda penginapan dari lokasi karhutla dipastikan aman. Sebab, di titik-titik api sudah dilakukan penyekatan agar tidak makin meluas.

"Saat ini lahan yang terbakar sekitar 165 hektar. Itu di Kelurahan Terkul saja," ujar Abdul.

Lahan yang terbakar, kata dia, merupakan tanah gambut yang berisi tanaman karet dan semak belukar.

"Kebun karet warga sudah banyak habis terbakar. Kemudian sebagian semak belukar. Lahan tanah gambut yang dalamnya sekitar tiga sampai empat meter," sebutnya.

Baca juga: 36 Hektar Lahan di Bengkalis dan Dumai Terbakar

Hampir setiap hari pihaknya melakukan pemadaman karhutla, yang dilakukan bersama TNI, kepolisian, dan Manggala Agni Dumai. Bermodalkan beberapa unit mesin pompa air.

"Jam 7 pagi kami sudah ke lokasi pemadaman. Kemudian pulang jam 4 sore. Tapi kalau api masih besar, kami pulang sudah agak malam," akui Abdul.

Untuk saat ini tambah dia, sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan, sejak kebakaran terjadi tiga pekan terakhir.

"Sekarang tinggal sisa-sisanya. Tapi mengeluarkan asap yang cukup parah. Sebab api di dalam gambut masih ada. Ini yang menjadi kesulitan. Sumber air terbatas," ucapnya.

Setelah seharian melakukan pemadaman, lanjut Abdul, seluruh tim kembali ke tenda. Pada malamnya, mereka makan bersama.

"Makan apa adanya saja. Ada yang masak. Namanya juga di lapangan, gak perlu enak, yang penting makan. Kalau di lapangan udah biasa kayak gini. Ini menjadi suka duka kami," kata Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com