Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Kalau Bibitnya Tidak Ditanam, Tahun Depan Saya Nolkan Bantuannya

Kompas.com - 19/02/2019, 18:38 WIB
Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pemekasan, Jawa Timur, Selasa (19/2/2019).

Dalam kunjungannya, Amran sempat membuat empat kepala dinas pertanian yang ada di Madura yang hadir kelabakan menjawab pertanyaan yang diajukan Amran.

Amran bertanya terkait jumlah bantuan benih yang diberikan Kementerian Pertanian kepada daerah di Madura pada 2018 lalu.

Ada kepala dinas yang menjawab dengan data yang tidak jelas. Salah satunya Kabupaten Pamekasan, yang awalnya 50 hektar menjadi 900 hektar. 

"Saya tanya jumlah bantuannya berapa, bukan luas lahan. Tidak apa-apa kalau tidak bisa jawab, saya langsung tambah bantuan bibitnya 10.000 hektar khusus Pamekasan. Untuk Bangkalan, saya tambah dua kali lipat dari 7.000 hektar menjadi 14.000 hektar. Kabupaten Sumenep saya tambah 3.000 hektar, dan Kabupaten Sampang saya tambah 6.000 hektar," ujar Amran diikuti tepuk tangan warga yang hadir, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Meski Surplus, Mentan Jelaskan Mengapa Perlu Impor Komoditas Pertanian

Amran mengatakan, setelah bantuan benih ditambah, dia berharap benih jagung diserahkan kepada petani agar ditanam. Jika tidak ditanam, maka tahun berikutnya, Kementerian Pertanian akan menghentikan bantuannya. 

"Para bupati jangan protes ya," ujar Amran. 

Selain membagikan benih, Amran juga membagikan sejumlah alat pertanian, hewan ternak berupa sapi, ayam, kambing serta uang tunai. Bantuan diserahkan di Desa Kadura Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.

Amran juga memberikan tambahan bantuan lagi berupa satu unit eskavator kepada tiga bupati, yakni Bupati Bangkalan, Sampang dan Pamekasan. Kabupaten Sumenep tidak kebagian karena bupatinya tidak hadir dan tidak ada pejabat yang mewakili. 

Baca juga: Panen Jagung Melimpah, Mentan Sumringah

Dalam sambutannya, Amran mengatakan bahwa Kementrian Pertanian akan meningkatkan produksi pertanian untuk menekan jumlahnya impor pangan. Pada 2018, Indonesia mengimpor 180.000 ton jagung dari sebelumnya 3 juta ton.

"Jangan selalu tanya soal impor jagung karena penurunannya drastis dari 3 juta menjadi 180.000 ton tahun 2018. Indonesia juga ekspor jagung ke Filipina tahun kemarin sebanyak 380.000 ton. Tahun ini ekpsor akan terus ditingkatkan," ujar Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com