Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ketua Waria Palembang Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh Orang Dekat

Kompas.com - 19/02/2019, 17:15 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

PALEMBANGKOMPAS.com - Ita alias Iwan Effendi (56) yang ditemukan tewas dengan kondisi mengalami luka tusuk sempat membuat gempar warga yang tinggal di Rumah Susun (Rusun) Blok 12 Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Sumatera Selatan, pada Minggu (17/2/2019) kemarin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan tewas oleh Andi Putra Wijaya (36), yang tak lain adalah keponakan Ita. Saat itu, Andi diminta oleh ibunya untuk menghubungi pamannya tersebut.

"Pagi saya telepon, terus tidak aktif. Sore saya telepon lagi, tapi masih tidak aktif. Ibu langsung suruh saya ke rumah mamang (paman)," kata Andi, saat membuat laporan di Mapolsek Ilir Barat 1, Palembang, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Seorang Waria Ditemukan Tewas Diduga Korban Pembunuhan

Andi dan istrinya pun berangkat dari rumah menuju kediaman Ita. Saat tiba di lokasi kejadian, ia melihat lampu rumah dalam keadaan hidup sementara pintu terkunci gembok.

Berulang kali Andi mencoba memanggil pamannya namun tak kunjung mendapatkan jawaban. Istri Andi pun langsung turun ke lantai bawah untuk mengintip dari jendela.

"Dari bawah, istri saya bilang motor mamang ada di dalam. Jadi, saya intip, lihat mamang sudah tertelungkup," ujar dia.

Melihat kondisi tersebut, Andi berupaya menjebol pintu menggunakan batu namun tak berhasil. Ia lalu memutuskan meminjam palu dari tetangga untuk melepaskan gembok.

Baca juga: Polisi Pastikan Tewasnya Waria di Palembang karena Dibunuh

"Baru dua langkah jalan masuk ke rumah sudah bau busuk, saya lihat badan mamang sudah menghitam. Langsung saya tutup lagi dan telepon polisi," ujar Andi.

Setelah polisi datang, jenazah Ita pun langsung dievakuasi. Dari lokasi kejadian, dua unit ponsel serta dompet korban pun telah hilang.

"Mamang memang sudah lama jadi ketua waria. Orangnya baik, kalau cerita ada musuh begitu tidak pernah," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com