Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta Jadi Sasaran Vandalisme

Kompas.com - 19/02/2019, 14:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang berada di komplek Benteng Benteng vredeburg Yogyakarta menjadi sasaran aksi vandalisme.

Informasi peristiwa aksi tidak bertanggung jawab ini pertama kali diunggah oleh Akun instagram resmi Museum Benteng Vredeburg yakni @museum.benteng.vredeburg

Akun Instagram resmi Museum Benteng Vredeburg pada Senin (18/2/2019) mengunggah foto aksi vandalisme di relief di Monumen Serangan 1 Maret 1949.

Di foto tersebut, terlihat lantai di depan relief berceceran cat warna- warni. Tak hanya di lantai, di relief juga tak luput dari aksi vandalisme berupa cat bekas telapak tangan.

Bahkan, relief tokoh Panglima Besar Jenderal Sudirman pun juga tak luput dari aksi vandalisme.

Baca juga: Kampanye ASI, Puluhan Ibu Berjarik Menyusui Bersama di Benteng Vredeburg

Akun Instagram resmi Museum Benteng Vredeburg juga mengunggah video petugas yang sedang berusaha membersihkan cat yang ada di lantai dan relief.

Di bawah unggahan tersebut, akun Instagram resmi Museum Benteng Vredeburg menulis,


Relief Pahlawan Menangis

Siapa kami? Tidak dapatkah kalian mengenali wajah kami?

Kenapa ada relief kami di sini? Tidak mengertikah kalian dengan bangunan monumental disini?

Peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan tonggak sejarah adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia

Mungkin jika tidak ada peristiwa 70 tahun yang lalu di sini, di tempat kalian beraksi dengan vandalisme kalian, kalian juga semua rakyat Indonesia belum bisa menikmati kedamaian kemerdekaan.

Kami hanya meminta sedikit ruang di bangunan Monumental di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta.


Menjadi tanggung jawab siapakah vandalisme di relief Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ?


Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya aksi vandalisme di relief Serangan Umum 1 Maret 1949.

"Pertama kali ketahuan pada Sabtu pagi tanggal 16 Februari kemarin," ujar Kepala Museum Benteng Vredeburg, Suharja saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Suharja menjelaskan, awalnya petugas bagian pemeliharaan berkeliling untuk mengecek.

Saat sampai di Monumen Serangan Umun 1 Maret, melihat lantai dan bagian relief sudah terdapat coret-coretan serta telapak tangan cat.

"Jumat pagi itu dicek tidak ada apa-apa, masih bersih, kemungkinan kejadiannya malamnya. Ya mungkin memanjat pagar, soalnya akses masuk kan dikunci," tegasnya.

Menurutnya, petugas juga menemukan 4 botol cat di lokasi Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat ini, botol-botol cat tersebut diamankan di kantor museum.

"Dari kemarin kami berupaya untuk membersihkan relief dan lantai, tapi memang cukup sulit karena cat sudah meresap," ujarnya. 

Kompas TV Jalan Layang Manahan, Solo, Jawa Tengah dibangun untuk mengurai kemacetan di Kota Solo. Pengerjaannya sendiri masih dalam proses penyelesaian dan per hari Senin (17/12/2018) hingga hari Rabu (19/12/2018) mendatang uji coba akan dilakukan dengan berfokus pada pergerakan beragam jenis kendaraan. Namun selain kabar baik akan mulai dioperasikannya jalan layang, Pemerintah Kota Solo juga memiliki tujuan mempercantik kota dengan mengajak kerja sama sejumlah muralis untuk menghias tembok jalan layang. Hal ini juga dianggap sebagai solusi untuk mencegah aksi vandalisme yang kerap terjadi di ruang publik. Mural yang dibuat memiliki konsep klasik futuristik tanpa menghilangkan unsur kekhasan kota Solo. Tiga sisi dinding yang terbuka digambar tangan dengan aneka warna yang menarik dan terlihat indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com