GARUT, KOMPAS.com - Bupati Garut Rudy Gunawan merasa frustasi dalam penyusunan anggaran untuk pembangunan yang direncanakannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024.
Karena, bantuan yang didapat Pemkab Garut dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak bisa menyelesaikan program-program pembangunan besar yang telah direncanakannya.
"Kami ini sulit, akhirnya saya frustasi dalam anggaran, karena untuk membangun itu perlu kolaborasi anggaran," kata bupati yang pada Pilkada 2018 lalu kembali dipilih masyarakat Garut itu, Selasa (19/2/2019).
Rudy menyampaikan, Pemkab Garut tahun 2019 ini saja mengajukan bantuan keuangan ke Pemprov Jabar sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca juga: Bupati Garut Belum Tetapkan Status KLB DBD, Ini Sebabnya
Namun, yang disetujui oleh Pemprov 90 persennya adalah proyek-proyek pembangunan yang nilainya Rp 200 jutaan.
"Kebanyakan (yang disetujui) untuk TPT (tembok penahan tanah) dan kirmir saja," kata Bupati yang diusung Partai Gerindra, ini usai membuka forum konsultasi publik penyusunan RPJMD Di Pendopo Garut.
Rudy melihat, dari proses pengajuan, semua sudah sesuai. Hanya, program-program pembangunan besar yang sudah dibahas dan disepakati dengan Pemprov Jabar semasa Gubernur Ahmad Heryawan, tidak disetujui oleh Gubernur Jawa Barat saat ini Ridwan Kamil.
"Saya sudah bicara kenapa, alasannya nanti lah tahun depan, tahun depan, padahal ini sudah dibahas dengan DPRD, gubernur Ahmad Heryawan, termasuk Ridwan Kamil," kata Rudy.
Selain pembangunan jalan baru, menurut Rudy, proyek-proyek pembangunan besar lainnya pun saat ini terganggu dan rencananya akan diselesaikan dengan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU).
"Makanya APBD sekarang sampai 2024 bisa terganggu untuk menyelesaikan program pembangunan yang tersisa," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.