Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teriakan Pendukung dalam Debat Dinilai Bisa Intimidasi Kandidat

Kompas.com - 19/02/2019, 07:45 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teriakan dan sorakan para pendukung yang menyaksikan debat kedua Pemilihan Presiden 2019 secara langsung dinilai mengganggu konsentrasi calon presiden.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan kehadiran mereka juga bisa mengintimidasi para calon.

"Bukan hanya mengganggu konsentrasi tetapi juga menekan dan mengintimidasi psikologis para calon, tentunya ini kan tidak boleh," ujar Titi kepada Kompas.com, Senin (18/2/2019).

Baca juga: KPU Sebut Pendukung yang Hadir Debat Ganggu Konsentrasi Kandidat

Padahal, menjaga kenyamanan para calon dalam debat menjadi hal yang penting. Dalam suasana yang kondusif, para calon diharapkan bisa memberi jawaban dengan lebih fokus.

Titi mengatakan, pelaksanaan debat kedua Pemilihan Presiden 2019 sudah lebih baik dari yang pertama. Meski demikian, pengaturan pendukung tetap harus menjadi evaluasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada debat berikutnya.

Menurutnya, penonton debat yang harus lebih diperhatikan oleh KPU adalah masyarakat di rumah.

Baca juga: KPU Benarkan Adanya Keributan Antara Pendukung Jokowi dan Prabowo saat Debat

Masyarakat harus bisa menyaksikan tayangan debat dengan lancar tanpa terganggu teriakan pendukung di lokasi debat.

"Yang dilayani bukan penonton di ruang debat. Tetapi pemilih seluruh Indonesia yang difasilitasi melalui media penyiaran atau yang lain. Jadi penonton di studio tidak selalu penting," kata Titi.

Hal ini juga diamini oleh KPU sendiri. Komisioner KPU Viryan Azis menyebut jumlah pendukung yang hadir dalam ruangan debat sebagai tamu undangan harus dievaluasi.

Baca juga: Suasana Debat Kedua Memanas, Bawaslu Minta Tim Kampanye Kontrol Pendukung

Menurut Viryan, jumlah pendukung capres saat debat kedua terlalu besar, sehingga mengganggu konsentrasi peserta debat.

"Terkait dengan faktor pendukung yang terlalu banyak dan sorak-sorainya yang kemudian beberapa orang di antaranya kurang tertib sehingga mengganggu konsentrasi calon presiden," kata Viryan.

Kompas TV Sudah dua kali debat calon presiden berlangsung. Minggu (17/2) malam tadi debat mengambil tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Tema yang diakui tim pendukung capres 01 maupun 02 sudah dikuasai oleh calon presiden mereka. Lalu siapakah yang keluar dengan argumen yang lebih memuaskan? Simak ulasannya dalam Sapa Indonesia Pagi bersama analis politik Effendi Gazali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com