Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelaki Ini Nekat Membunuh karena Tersinggung Ditagih Utang

Kompas.com - 18/02/2019, 13:43 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi


KENDAL,KOMPAS.com- Ashar (30), warga Langenharjo Kendal Jawa Tengah, nekat membunuh S (48), warga Semarang, karena tersinggung saat ditagih utang.

Menurut pengakuan Ashar, yang mempunyai hutang adalah istrinya, sebesar Rp 500 ribu. Saat ditagih, istrinya tidak ada di rumah dan berada di rumah keluarga.

Ia menambahkan, pembunuhan dilakukan di rumahnya dengan cara menusuk korban menggunakan gunting, Rabu (13/2/2019) siang.

Setelah dibunuh, mayat S sempat disimpan di kamar mandi rumah kosong yang ada di samping tempat tinggalnya.

Setelah itu, Jumat (15/2/2019) dini hari, mayat S dibuang ke Kali Bodri Kendal dengan menggunakan kendaraan roda dua.

“Mayat saya masukkan ke dalam karung,” kata Ashar, Senin (18/2/2019).

Baca juga: Seorang Waria Ditemukan Tewas Diduga Korban Pembunuhan

Setelah membuang mayat S, Ashar kemudian melarikan diri ke rumah keluarganya di Semarang. Lalu, oleh keluarganya, Ashar disuruh menyerahkan diri ke polisi.

“Yang menyuruh kakak saya,” ujarnya.

Ainurahma Amelia, tetangga pelaku mengatakan, pada Rabu siang, dia sempat mendengar suara minta tolong. Tetapi, ketika dirinya keluar rumah, suara itu menghilang. Lalu ia masuk ke dalam rumah kembali.

“Hari itu sangat sepi,” kata Ainur.

Ainur mengaku, pelaku orangnya pendiam dan jarang berkomunikasi dengan tetangga.

“Dia sedang ada masalah dengan istrinya. Istrinya pulang ke orang tuanya dan kabarnya masih proses cerai,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Nanung Nugroho menjelaskan, untuk memperjelas kasus tersebut, pihaknya membawa pelaku ke tempat kejadian perkara, Senin. Tujuannya, untuk melakukan penyidikan lebih dalam, motif dari pembunuhan tersebut.

“Kalau keterangan pelaku, ia membunuh karena tersinggung saat ditagih utang. Tapi saya tidak percaya begitu saja,” kata Nanung, di kantor Polsek Patebon.

Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kendal sedang mencari korban di Kali Bodri. 

Kompas TV Warga kelurahan Jingglong, Kecamatan Kota Ponorogo, Jawa Timur Kamis siang digegerkan dengan tewasnya Ismijati, pengusaha warung makan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar rumah milik korban. Polisi yang datang ke lokasi kejadian menemukan kejanggalan dalam kematian korban selain mengalami luka parah dibagian leher, tepat di samping tubuh korban juga ditemukan mesin pemotong keramik dengan sejumlah bercak darah. Guna kepentingan penyelidikan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit umum untuk dilakukan visum serta otopsi. Sementara mesin listrik pemotong keramik diamankan sebagai barang bukti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com