Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMA Dikeroyok Temannya di Luwu, Korban Lapor Polisi

Kompas.com - 18/02/2019, 06:15 WIB
Amran Amir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Sebuah video yang berisi perkelahian antar-siswi beredar luas di media sosial Facebook dan menghebohkan warga di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Video kekerasan tersebut dilakoni oleh empat orang siswi yang diduga berasal dari SMA Negeri 7 Luwu.

Dalam video tersebut, dua orang siswa sedang berkelahi lalu dibantu oleh seorang temannya. Tak lama kemudian datang seorang siswi berpakaian pramuka berupaya melepas kalung yang dikenakanpada leher korban.

Video yang berdurasi 3 menit 17 detik tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Marwah Shop pada Sabtu (16/2/2019). Dalam postingannya, Marwah Shop menuliskan statusnya yang disertai emoticon menangis.

"Memang anak desa tapi tidak sewajarnya ko kasih begini sepupu ku, ko pukuli kayak binatang," tulisnya.

Baca juga: Dituding Informan, Napi Lapas Narkotika Bangli Dikeroyok 16 Napi Lain

Postingan Marwah Shop tersebut mendapat berbagai tanggapan dari netizen dengan jumlah penayangan sebanyak 105.302 kali, 266 komentar dan 608 kali dibagikan

Menurut Marwah, perlakuan yang menimpa adik sepupunya telah dilaporkan kepada aparat Polres Luwu. Pelaku diduga adalah kakak kelasnya di SMA Neger 2 Belopa (sekarang SMA Negeri 7 Luwu).

"Kejadiannya pada hari Jumat (15/2/2019) lalu. Kakak kelasnya di SMA Negeri 2 Belopa yang pukul. Kami sudah laporkan ke polisi,” kata Marwah, Minggu (17/2/2019) saat dihubungi awak media.

Kasat Reserse Kriminal Polres Luwu, AKP Faisal Syam mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat (15/02/2019) pukul 17.00 Wita, di depan Pasar Lanipa, Desa Lanipa, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

“Pihak korban telah melapor dengan dasar Laporan nomor, LP / 30 / II / 2019 / Polda Sulsel / Res Luwu / SPKT tgl 16 Februari 2019 tentang tindak pidana penganiayaan. Pelapor atau korban adalah NDY (17) dan terlapor atas nama YM dan FA, selain itu kami juga telah memeriksa dua orang saksi, yakni Elmayanti (17) dan Resiharum (15),” ucapnya.

Menurut Faisal, peristiwa itu berawal saat korban, NDY, sedang berada di rumah, lalu di-chat oleh terlapor, YM, melalui pesan messenger mengajak berkelahi. Namun korban membalasnya dengan mengatakan bahwa ia hanya mau datang untuk bedamai.

“Saat korban bersama 2 orang temannya menuju ke Pasar Lanipa, sesampainya di sana sudah ada terlapor YM menunggu dan menarik jilbab korban yang mengakibatkan korban terjatuh. Saat korban terjatuh, FA memegang tubuh korban dari arah belakang lalu YM langsung memukul korban dari arah depan tepat pada bagian dada sebanyak 3 kali, pada bagian leher sebanyak 1 kali. Setelah itu, YM menarik rambut korban dan pipi sebelah kanan korban, lalu FA menarik rambut korban,” ujar Faisal.

Baca juga: Santri di Tanah Datar Dikeroyok Selama Empat Hari oleh Temannya

Lanjut Faisal, akibat kejadian tersebut, korban mengalami kesakitan di beberapa organ tubuh.

“Korban mengalami rasa sakit pada bagian leher, kepala, dada dan luka gores pada bagian pipi sebelah kanan. Kasus ini masih kami tangani,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com